Jumat, 31 Agustus 2012

The Raid (2012)

Film Indonesia? Action? Jujur saja, begitu mendengar ada film action Indonesia ada rasa skeptis karena sudah trauma menonton film lokal yang seperti itu-itu aja. Tapi begitu melihat trailer & prestasi yang didapat di beberapa festival film luar negeri membuat saya jadi penasaran. Apakah sebagus itu? Ditambah lagi seorang Mike Shinoda (personil Linkin Park) bersedia menggarap soundtrack-nya. Wah, berarti film serius nih. Dan walaupun agak terlambat, tapi saya sempatkan menonton di bioskop untuk sekedar ingin tahu sudah sebagus apa film Indonesia saat ini.

Walaupun agak kecewa melihat nama Sutradara luar (Gareth Evans) tapi setidaknya produser dan pemainnya adalah artis lokal. Menit-menit pertama sudah terasa bagaimana pembawaan film ini. Jujur saya bilang, sangat berbeda dengan pembawaan skenarion yang dibuat sutradara lokal. To the point dan tidak bertele-tele, khas film Hollywood yang mengharuskan "gong" dimulai setidaknya 2 - 10 menit pertama. Penggambaran suasana yang sangat baik dan sangat "Indonesia" terlihat di film ini, walaupun sayang ada beberapa bagian yang agak dipaksakan. Maksud saya dipaksakan adalah dimana situasinya agak ke "Amerika-Amerika" an. Lihat saja gaya komunikasi mereka waktu penyergapan diam-diam dibuat seperti pasukan SWAT. Mulai dari dalam mobil hingga saat masuk ke halaman apartemen. Mungkin hal itu terjadi karena skenarionya dibuat bukan oleh orang Indonesia.

Full action yang membuat saya tak bergerak dari kursi membuat saya berdecak kagum. Jalan cerita yang tidak berbelit-belit membuat penontonnya lebih mudah memahami. Karakter yang dibuat juga terasa real Walau ada 1 bagian yang setidaknya janggal yaitu waktu para penjahat menembaki supir mobil polisi di halaman apartemen yang notabene pada saat itu terlihat di pinggir jalan yang ramai orang. Apakah sebegitu cuek nya orang-orang sekitarnya? Special Effects ala film Ninja Assassin banyak diperlihatkan disini. Mulai dari cipratan darah sampai leher yang patah. Andai saja seluruh produksinya dibuat oleh orang lokal, pasti makin membanggakan.

Filmnya memang full action, sampai-sampi kalau saya hitung mungkin jalan ceritanya hanya 40% saja, sisanya hanya berantem-beranteman. Tapi ya mau dibilang apa? namanya juga film action. Mengharapkan aksi ledakan yang dahsyat? Be realistic aja, ini film Indonesia yang kata kritikus film Hollywood "film action berbudget rendah". Jadi ada adegan tembak-tembakan aja sudah lebih dari cukup, meskipun banyak adegan tangan kosongnya. Walaupun masih bercampurnya film action ala Amerika-Indonesia tapi saya melihat sudah ada kemajuan yang lebih baik untuk film Indonesia. Dan inilah salah satu film Indonesia yang saya anggap worth untuk di tonton di bioskop. Semoga suatu saat nanti film sebaik ini seluruh produksinya dikerjakan oleh sineas lokal. Dengan ini saya nilai : (8/10) Recommended!

Karena banyak Disturbing Picture nya, disarankan untuk tidak ditonton wanita hamil dan anak dibawah umur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar