Selasa, 12 Maret 2013

ParaNorman (2012)

Sepertinya Disney harus berhati-hati di sektor animasi 3D. Karena semakin bertumbuhan studio animasi yang memproduksi animasi bagus. ParaNorman ini di produksi oleh Focus Features yang notabene belum pernah menelurkan film animasi dan nyatanya cukup berhasil walaupun kurang dikenal karena mungkin kurang promosi. Teknik yang dipakai adalah perpaduan antara stop-motion dan computer animation. Walaupun karakternya belum se-populer buatan Disney atau Dreamworks, tapi nyatanya bisa membawanya ke jejeran nominasi Best Animated pada Academy Awards 2013 bersanding dengan lawan beratnya Brave, Frankenweenie dan Wreck-it Ralph. 

Cerita yang sederhana dan mudah dipahami yang menjadi nilai lebih di film ini. Ditambah karater dari film yang memang tipikal anak muda Amrik sana. Karakter zombie yang dihadirkan
bukannya seram tapi malah lucu dan konyol membuat anak kecil sekalipun akan tertawa melihatnya.

Special effect dan gambar yang dihasilkancukup colorful dan enak dimata. Ekspresi yang digambarkanpun cukup lucu. Film ini cukup menghibur untuk tipe animasi horror-comedy. Tapi sepertinya kesukaan saya masih stop-motion buatan Tim Burton. Dengan ini saya memberikan nilai : 7,8/10 (Bagus untuk koleksi)

Skyfall (2012)

Semua penggemar film James Bond pasti setuju kalau mereka menunggu opening theme di setiap filmnya. Memang ini menjadi ciri khas film James Bond. Untuk seri Skyfall ini dinyanyikan oleh Adele dengan judul yang sama dan berhasil membawanya mendapatkan penghargaan Grammy Awards 2013.

Sejak bergantinya pemain Bond ini, saya kurang suka dengan karisma yang diberikan aktor ini (Daniel Craig). Terkesan angkuh dan arogan walaupun saya akui untuk urusan action memang lebih baik dari yang terdahulu.

Salah satu yang saya suka selain opening theme, di film ini kita diajak keliling dunia. Bukan cuma Bond nya yang keliling dunia, tapi pacarnya juga ada di banyak belahan dunia lain. Dan yang pasti waktu nonton film ini jangan sambil ngobrol supaya ngga kelewat sesuatu yang penting jadi ngga kehilangan klimaksnya. Walaupun dibekali senjata canggih, kelihatannya si jagoan yang ini ngga terlalu bergantung sama senjatanya dan lebih memilih pukul dan tembak musuhnya. Malah kadang terlihat ngga pakai pikir dulu langsung loncat. Setidaknya itu yang saya lihat sejak film James Bond : Casino Royale.

Kita tahu ini bukan film yang bisa dinikmati semua orang. Butuh kesabaran dan ketelitian cukup tinggi walaupun adegan action tetap ditunggu. Dan film Bond kali ini hanya bisa saya beri nilai : 7,8/10 (Bagus untuk koleksi)

The Dark Knight Rises (2012)

Sebenarnya sejak setelah menonton film Batman Forever kadar kesukaan saya terhadap film Batman memudar karena jalan ceritanya yang kelam dan agak maksa. Tapi untunglah sejak Batman Begins (2005) lalu membuat kadar suka saya kembali penuh. Bukan karena karakternya yang agak lebay waktu berubah jadi Batman, tapi jalan ceritanya juga lebih realistis. Ditambah di film Dark Knight saya bisa menemui Joker (yang mana ini penjahat favorit saya). Dan di film The Dark Knight Rises ini ada Bane dengan masker gas di mulutnya haha..Semoga di seri-seri berikutnya ada Penguin atau Mr. Frozz kembali mengacak-acak Gotham City.

Walaupun fimnya ngga dibuat sekelam seri sebelum Batman Begins, tapi justru ini yang membuat orang lebih suka. Walaupun untuk adegan berantem kalah jauh sama film The Raid (ya iyalah) tapi saya suka motor gedenya. Ditambah Catwoman (Anne Hathaway) bikin saya ngga mau pindah dari kursi saya.

Kecanggihan alatnya juga ngga berlebihan, masih tahap wajar untuk jaman sekarang. Bukan seperti seri "kelam" dulu yang peralatannya rada maksain. Cinematography kelas atas banget bikin betah melek, dan music score ala Hans Zimmer bikin bulu kuduk merinding (ok, kali ini saya yang lebay) bikin ga rugi buang 2 jam saya di gedung bioskop. Walaupun ngga sebaik Dark Knight, tapi seri Rises ini sangat layak buat ditonton. Untuk itu saya beri nilai : 8,3/10 (Recommended)

The Amazing Spiderman (2012)

Sejak dirumorkan ada spiderman 4, film ini udah banyak perbincangan. Begitu tau pemainnya bukan kang Tobey Maguire lagi, akankah jadi lebih baik atau malah lebih buruk? Ternyata judulnya bukan Spiderman 4 melainkan The Amazing Spiderman. Dengan perubahan judul dan cast dan kostum membuat saya makin penasaran, kenapa begitu?

Ternyata rupanya sutradara ingin membuat remake Spiderman dari awal lagi. Lalu buat apa kita nonton sampai seri 3? Apakah cerita spidey yang dulu itu salah? Apakah kita telah dibohongi selama ini? (lebay gini kok?)

Yang pasti lembar cerita spidey dimulai dari awal lagi, speerti halnya film Batman yang "seolah" dimulai lagi sejak film Batman Begin tahun 2005 lalu. Lalu apa yang beda dari film ini? Yang jelas paman Ben dan bibi May masih ada. Tapi pacarnya bukan Mary Jane lagi, tapi Gwen Stacy (menurut saya Gwen yang ini lebih ajib daripada Mary Jane). Dan sebagai pemulaan musuhnya The Lizard. Bandingkan sama film Spiderman 3 yang melawan 3 penjahat sekaligus (New Goblin, Sandman dan Venom). Walaupun baju karetnya makin keren, tapi bentuk badan yang memainkan spidey (entah actornya -Andrew Garfield- sendiri yang memainkan atau stuntman) terlihat lebih kurus terkesan ringkih. Grafik animasinya juga ngga beda jauh dengan yang Spiderman 3 jadi untuk ini saya rasa belum ada kemajuan. Yang terasa adalah jalan cerita yang lebih kompleks dibanding seri 1,2,3 membuat film ini naik kelas.

Dengan kelebihan dan kekurangannya saya memberikan nilai : 7/10 (Bagus untuk koleksi)

The Avengers (2012)

Lagi-lagi film action superheroes. Tapi yang ini keroyokan. Sebelum film ini release udah pernah diputar Captain America, The Iron Man dan Thor. Disini mereka disatuin dan menurut saya adalah mubazir haha. Kenapa mubazir? karena untuk ngelawan penjahat seorang diri kenapa harus keroyokan begitu? dan musuhya juga dari dunia si Thor, ya biar si tukang palu aja yang beresin. 

Kenapa di paragraph 1 saya bilang begitu dan terkesan skeptis? Ya memang, sejujurnya film ini cuma buat kesenangan mata aja. Kalo ngga ada Scarlett Johansson pasti saya ngga bakal penasaran sama film ini. Dan ternyata ya memang segitu aja. Kenapa saya bilang cuma buat kesenangan mata aja? Pertama, yang pasti pemainnya cakep-cakep. Terserah mau yang cewe, atau yang cowo cakep semua (jujur aja) tapi sayang aktingnya pas-pasan. Kedua, walaupun agak membosankan di awal film tapi agak terbayar waktu banyak ledakan di tengah film. Komedinya juga garing dan karakternya kelihatan agak dipaksain.

Hal ini sama seperti yang saya rasakan waktu nonton film The Transformers dan Avatar. Yang saya rasakan cuma "nonton" film bukan "menikmati" film. Entah karena bukan selera saya atau memang filmnya kurang bagus? Tapi yang pasti saya merasa agak rugi menghabiskan 2 jam dan uang Rp.50.000 saya hanya untuk notnon film ini. Tanpa banyak komentar lebih pedas lagi saya menilai : 6/10 (Tunggu di TV saja)

Men In Black 3 (2012)

Black suits comin'!! Kalau penggemar film Men In Back dari seri 1 pasti tau potongan lyric itu. Lagi-lagi si "duet maut" ini beraksi memberantas para alien yang nakal. Kalo kita perhatiin, pemainnya (Will Smith & Tommy Lee Jones) makin tua aja kelihatannya dibanding waktu film pertamanya (ya iyalah, film seri 1 kan rilis tahun 1997)

Awalnya saya agak skeptis mau nonton film ini, karena di film seri 2 nya agak-kurang-sedikit-menghibur para penonton.Tapi karena ngga ada pilihan lain akhirnya saya coba nonton film ini. Awalnya agak membosankan, tapi seiring berjalannya waktu jadi makin penasaran sama filmnya.

Karena teknologi makin canggih, jadi alien-alien yang diciptakan makin canggih juga effects nya. Kepala meletus, kulit berinsang dan mata melotot sudah biasa disini. Dan kalau sempat perhatikan, ada gambar Lady Gaga dan Justin Bieber yang digambarkan sebagai alien. Mungkin karea Lady Gaga mengklain dirinya sebagai Mother Monster. Dan beberapa fashion show aneh-aneh ala Gaga yang katanya pakaian para alien. Sungguh brilliant, atau memang ada konspirasi?

Memang film sci-fi yang kompleks seperti ini ngga semua orang suka karena agak rumit logikanya. Dan yang lebih mengganggu kalau sepanjang film ada saja orang yang bertanya : "ih, kok bisa gitu?" atau "Itu maksudnya apa sih tadi?" dan itu sangat mengganggu konsntrasi. Walau bagaimanapun saya harus menilai, yaitu : 6,5/10 (Nonton di TV saja)

Frankenweenie (2012)

Tim Burton kembali beraksi membuat film stop-motion berjudul Frankenwenie. Sejak menonton filmnya yang berjudul Corpse Bride (2005) saya langsung suka dengan karakternya. Tim Burton hampir selalu menggambarkan orang dengan bentuk mata bulat melotot, badan kurus dan kulit pucat. Dan yang unik lagi, film ini dibuat BW (black and white). Entah bagaimana caranya sampai bisa mendapatkan ide brilliant seperti ini. Awalnya saya piki akan sangat mengganggu sekali kalau harus menonton film BW selama 2 jam. Tapi nyatanya itulah yang membuat film ini lebih terasa.

Di film ini menggambarkan si "sahabat manusia" yaitu anjing bernama Spark yang sangat disayangi pemiliknya, Victor Frankenstein. Entah kenapa nama karakter yang dibuat juga menggunakan nama tokoh seram seperti Mr. & Mrs. Frankenstein, Mr. Rzykruski dan Elsa Van Helsing. 

Untuk urusan animasi sudah sangat jauh lebih baik karena sudah ada campur tangan komputer canggih disini. Walaupun gerakan patah-patahnya tetap kelihatan (mungkin memang ciri khas stop-motion) tapi special effects nya sudah lebih baik dari film terdahulunya. Sepertinya Disney "pintar" mencari jalan cerita yang punya nilai moral yang baik. Walaupun digambarkan dengan aura seram dan gelap tapi ternyata masih tetap menggambarkan sisi baik dan sisi buruk manusia. Sungguh film keluarga berkelas. Untuk itu saya memberikan nilai : 8,3/10 (Recommnded)

Hotel Transylvania (2012)

Begitu membaca Transylvania yang langsung ada di pikiran saya adalah : Drakula. Ternyata benar dugaan saya setelah melihat poster filmnya. Ada-ada saja ide gila pembuat film animasi. Mungkin karena film animasi itu bisa dibilang "ngga ada batasnya" jadi bebas aja membuat ide-ide gila jadi kenyataan. Dan di film ini menceritakan bagaimana si Dracula yang memiliki hotel khusus para hantu dan monster. Biasanya para manusia yang anti dengan hantu dan monster, tapi di film ini seolah jalan pikiran kita dibalik, karena POV (point of view) yang diceritakan adalah dari sisi hantu yang mana mereka sangat anti dengan manusia. Mereka menilai manusia itu egois, jahat dan bau haha..

Beruntunglah si Dracula punya sahabat si monster Frankenstein, Mummy, dan manusia serigala untuk menghibur anaknya Maxis yang penasaran ingin ke tengah kota dan bertemu manusia. Banyak kejadian lucu disini karena kita "dipaksa" setuju dengan jalan pikiran para hantu dan monster ini. Walau begitu pastinya tetap ada nilai-nilai kehidupan yang bisa didapat dari film ini.

Banyak para selebriti yang mengisi suara di film ini. Sebut saja Adam Sandler, Selena Gomez dan Ceelo Green. Jalan ceritanya cukup padat walaupun ada beberapa joke yang kurang mengena alias garing, tapi sejauh ini masih sangat baik. Karakternya juga sangat kuat dan sangat beragam. Tapi sayang, klimaks di film ini kurang Gerrr... kalau menurut saya. Tapi untuk film keluarga, sudah sangat menghibur, Untuk itu saya berikan nilai : 7,8/10 (Bagus untuk Koleksi)

Brave (2012)

Bukan Disney - Pixar namanya kalau ngga bisa bikin film animasi berkualitas. Gambar yang sempurna dengan paduan special effects membuat kagum penontonnya. Walaupun seting ceritanya dibuat jaman baheula (baca:jadul) yaitu masih jaman kerajaan, tapi jokes yang disuguhkan masih cukup segar. 

Mungkin salah satu hal yang membuat film ini sangat laris di negara pembuatnya (baca:amrik sono) karena disini digambarkan keluarga harmonis yang terdiri dari sepasang suami istri, 1 anak gadisnya dan 2 anak kembar yang bandel. Banyak kejadian lucu dan mengharukan di film ini walaupun tidak se"menyentuh" film Toy Story 3 yang walaupun sudah beberapak lai menonton, saya masih aja sesegukan nontonnya (walah, cengeng ya?)

Mungkin untuk orang Asia khususnya kita di Indonesia mungkin kurang "berasa" soal cerita beberapa kerajaan di masa itu. Tapi kalau kita bisa membuka mata dan pikiran, kita akan mengerti kenapa bangsa Barat memiliki beberapa kerajaan. Walaupun mereka bersaing, tapi mereka tetap fair dan tetap melakukan aturan dalam perang. 

Hingga tengah film saya sempat teringat akan film yang punya jalan cerita mirip, yaitu Mulan (1998) yang kurang lebih Ia (seorang gadis) ingin diakui bahwa dia bisa setara dengan prajurit laki-laki. Ya mungkin ngga persis sama, tapi intinya emansipasi wanita tergambar jelas disini.

Dan bagian yang menurut saya lucu adalah ketika tokoh Merida untuk pertama kalinya bertemu seorang penyihir tua ditengah hutan. Dan waktu kedua kalinya mencari dan ngga ketemu, ada pesan yang mirip operator telepon, benar-benar ide yang briliant!!

Saya ngga akan membahas detilnya, jadi langsung saja nonton filmnya. Untuk itu saya memberikan nilai : 8/10 (Recommended)