Minggu, 27 Oktober 2013

Snorkeling di Angsana, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan

pantai angsana
Pantai Angsana

Pantai Angsana. Pantai ini sekarang sudah mulai ramai pengunjung. Pemerintah setempat tampaknya juga mulai membangun berbagai infrastruktur dan fasilitas. Kata Adit, teman yang membawa saya ke tempat ini, hal tersebut tak lain adalah hasil dari upaya para blogger Kalsel mempromosikan pantai ini. Wah, bangga juga rasanya jadi blogger.  :)
Selain pantainya yang bersih dan tidak berlumpur, yang menjadi magnet Pantai Angsana adalah spot terumbu karang yang tak jauh dari pantai tersebut. Dengan menyewa kapal dan peralatan snorkeling, Anda bisa menikmati keindahan terumbu karang yang cukup rapat dan banyak dikerumuni berbagai macam ikan.
Hanya perlu waktu sekitar 5 jam dari Banjarmasin untuk tiba di pantai yang berada di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan ini.

Kemarin kami berangkat jam 2 subuh, dan tiba jam 7 pagi dengan satu kali singgah di mesjid buat shalat subuh. Untuk menuju spot terumbu karang, kami tidak lewat Pantai Angsana, melainkan pantai di sebelahnya yaitu Pantai Bunati, karena di sana terdapat dermaga sehingga lebih mudah untuk naik kapal.

Kami berganti pakaian di salah satu rumah warga setempat lalu berjalan menuju dermaga. Di dermaga sudah menunggu kapal nelayan yang disewa Adit yang akan membawa kami ke titik di mana banyak ditumbuhi terumbu karang dan kedalamannya cukup rendah.

dermaga pantai bunati
 Dermaga Pantai Bunati
dermaga pantai bunati
 Bersiap di dermaga Pantai Bunati

Dengan sebungkus roti dan air mineral, kami sarapan di atas kapal. Sekitar setengah jam, tibalah kami di titik yang dituju. Di bawah kapal yang kami naiki sudah jelas terlihat terumbu karang yang tumbuh rapat di bawahnya. Sudah tak sabar rasanya ingin segera menceburkan diri. :)

Kami memakai peralatan snorkeling: snorkel (pipa untuk jalan masuk udara), masker (kaca mata selam yang juga menutupi hidung dari air), sepatu katak, dan baju pelampung.
Nantinya, sepatu katak dan baju pelampung ini saya lepas karena malah menyulitkan bergerak dan menyelam.

Sampai sekitar jam 12 kami hanya berenang dan menyelam, menikmati keindahan dasar laut dan ikan-ikannya yang lucu seperti ikan nemo. Saya berkali-kali terminum air laut karena belum terlalu mahir menggunakan alat snorkel.

snorkeling di angsana Bercebur

 IMG-20131027-00985snorkeling di angsana   IMG-20131027-01008 IMG-20131027-01009

terumbu karang angsanazian armie wahyufi

Setelah puas, barulah kami kembali ke Pantai Bunati.
Di rumah warga tempat kami ganti pakaian tadi kami numpang mandi. Kami juga menyantap makan siang yang sudah disiapkan Adit: nasi, ikan bandeng, sayur yang banyak, kerupuk, sambal, dan pisang. Wah, sedap betul! Kenyang!
Perjalanan kami selanjutnya ialah Pantai Angsana. Pantai yang bersih, tidak berlumpur, pasirnya yang cukup putih, serta pemandangannya yang memesona. Sebenarnya, di Pantai Angsana juga standby kapal yang bisa kita sewa untuk menuju spot terumbu karang, bahkan jaraknya lebih dekat jika lewat pantai ini. Namun karena tidak ada dermaganya, kita harus bercebur dulu sebentar untuk bisa naik ke kapal.

pantai angsana
semacam ekspresi ditolak cewek :)

pantai angsana
semacam ekspresi menanti jodoh
pantai angsana

Sekitar pukul 3 sore, kami pulang dan sampai di Banjarmasin sekitar pukul 8 malam. Meski badan cukup capek, tapi pikiran sudah fresh... :)

Senin, 14 Oktober 2013

Gravity (2013)

Judulnya Gravity. Film apa tuh? Film luar angkasa? Yup. Film astronot? Yup. Film Planet & Alien? Nope. Trus film seperti apa? Inilah uniknya film arahan sutradara Alfonso CuarĂ³n. Dari awal film kita sudah disuguhi gambar bumi yang super duper amazing. Dari trailer yang pernah saya lihat di TV, kelihatannya ceritanya simple. 2 orang astronot yang sedang bertugas diluar angkasa suatu ketika tepisah karena banyaknya sampah angkasa yang melewati mereka dan menghancurkan stasiun luar angkasanya, sampai mereka terlempar dan terpisah di tengah angkasa luas. Lalu apa serunya? Banyak serunya, ditambah drama, visual efek dan sound efek yang lagi-lagi super duper amazing.

Selain disuguhkan gambar yang memukau, penonton juga "dipaksa" untuk merasakan kengerian yang dihadapi Ryan Stone (Sandra Bullock) dalam menjalankan misinya di luar angkasa. Ditemani oleh Matt Kowalski (George Clooney) yang akhirnya...
ah sudah lah, nanti jadi spoiler hehe.. Banyak ha;-hal teknis yang selama ini mungkin belum kita tau di paparkan disini. Seperti : There is nothing to carry sound (Tak ada suara bisa terdengar) dan Life in space is impossible (Tidak akan mungkin bisa hidup di luar angkasa). Dan kita juga bisa tau kalau selain punya Amerika, Russia dan China juga punya stasiun luar angkasa.

Banyak adegan diluar dugaan membuat penasaran sehingga memumculkan unsur what next? Tapi sepertinya hanya pecinta film sejati yang akan bertahan menonton film ini sampai credit title, karena selain harus bersabar kita juga harus masuk ke dalam filmnya. Ditambah gambar yang bergerak bisa membuat penontonnya agak merasa pusing dan mual. Akan sangat menyiksa untuk orang yang mengidap fobia di ketinggian, tempat gelap dan tempat sempit. Justru unsur yang membuat penontonya bisa masuk kedalam film itulah yang membuat film ini sukses.

Setelah menonton totalitas akting, visual efek, sound efek yang fantastik, maka tak salah saya memberi nilai : 8,3/10 (Recommended)