Senin, 17 Desember 2012

KOIN the movie

Mungkin ini salah satu genre film yang cocok untuk saya buat. Bukan berarti menutup genre lain yang bisa saya buat, tapi sepertinya untuk permulaan membuat genre komedi terasa lebih nyaman untuk saya. Sebenarnya, saya lebih menyukai film genre action, sci-fi dan mistery tapi sepertinya untuk saat ini genre komedi saja dulu karena hanya membutuhkan ide dibanding property yang pastinya membutuhkan lebih banyak budget daripada ide saja.

aktor-director-ass.director
Berawal dari melihat hal kecil sehari-hari yang saya buat menjadi lebih kompleks. Saya melihat sebuah koin yang mungkin saat ini dipandang sebelah mata atau mungkin sudah ngga ada yang peduli lagi. Tapi sebenarnya dari hal yang kecil ini bisa menghasilkan sesuatu yang besar. Dan coba-coba tulis sedikit, malah berlanjut jadi cerita yang kompleks. Ditambah lagi referensi dari film pendek yang pernah saya tonton sebelumnya menjadikan kumpulan cerita yang akhirnya bisa dirangkum menjadi film ini. Apalagi saya bertekad untuk selalu membuat film se-low-bugdet mungkin. Cuma bermodal koin 500 perak dan beberapa lembar uang ribuan kertas sepertinya bukan hal yang sulit. Hingga akhirnya saya memulai mencari pemain yang cocok untuk memainkan film ini. 

Minjem teras tetangga
Bembeng pernah bermain di film "6" sebagai pemeran pembantu. Karena saya melihat semangatnya untuk membuat film dan ditambah saat itu cuma dia yang punya kamera (wah, ketahuan deh akalnya) akhirnya dia calon kuat pemain film ini. Berbekal property dan lokasi yang gampang didapat dan bantuan dari teman-teman yang juga semangatnya masih tinggi akhirnya produksi ini dimulai.

Cuma butuh 3 hari untuk proses shooting. Itupun karena kehabisan baterai dan cuaca yang kurang baik tapi kami tetap semangat mengerjakannya. Dengan bersenjatakan camcorder mini dv jadul, tripod (agak seret) dan 3 orang crew kami mondar mandir di lokasi yang jaraknya cuma disitu-situ saja. Tapi karena trik kamera jadi seolah jalanan yang ditempuh itu jauh sekali, haha. 

Untuk lokasi teras rumah, kami terpaksa meminjam teras rumah tetangga bembeng untuk lokasinya dan harus buru-buru karena ngga enak kalo dipake lama-lama. Unungnya mereka baik, malah sempat tanya "kapan shooting lagi? shooting di dalam rumah juga boleh kok" haha.

Untuk yang penasaran dan belum nonton filmnya, sok mangga atuh ditonton film nya...


Gimana? ancur? lucu? norak? terserah apa aja penilaian kamu tapi yah, itulah hasilnya. Dan alhamdulillah film norak ini sudah ditonton lebih dari 1000 kali di YouTube (saya aja ngga percaya tapi percayalah). Mungkin kalo saya ngga ikut sertakan film ini di Hellofest 7 dan KasKus Fovie ngga akan ditonton lebih dari 1000 kali. Malah yang lebih membanggakan lagi film ini sempat dibahas di satu koran di Yogyakarta yang kebetulan meliput acara KasKus Fovie. Jujur aja waktu ngeliat ini langsung merinding, nyut-nyutan, panas dingin, meriang (lebay ah..). Apalagi beberapa hari setelah diketahui pemenang KasKus Fovie tahun 2010 lalu (walaupun film ini ga menang) ada satu blog yang menulis kalo harusnya film ini setidaknya masuk di juara 3. Memang kebetulan saat itu tema dari fetival film ini : Pahlawan. Sebetulnya sih ga nyambung sama filmnya, tapi karena memang mau ikut-ikutan aja, makanya film ini yang saya ikut sertakan. Ini sedikit screenshot dari blog yang nulis film ini. Terimakasih untuk pemilik blog ini yang sudah menghargai karya saya ini (lihat blog aslinya di : http://ulasansingkat.wordpress.com/2011/11/13/lomba-film-pendek-online-forum-movies-kaskus/


Dan seperti biasa beberapa bulan setelah film ini menyebar di internet, teman-teman pendukung meminta melanjutkan untuk membuat film sejenis. Dan akhirnya saya membuat sequel film ini yang berjudul KOiN jilid 2.
Foto-foto behind the scene bisa dilihat klik disini

Credit Title : 
Bembeng, Kiki & Diki (pengamen), Bang Bodong (supir angkot)
 
Ass. Director : Indah Prameswari
Story, Camera, Editor, Producer, Director : Didiet Triquetra 

Peralatan : 
Camera : JVC GE-DA30
Editing Software : Pinnacle 9.3


Minggu, 16 Desember 2012

6

Untuk sebagian orang yang belum tau, saya mau kasih tau dulu kalo film pertama saya yang benar-benar saya publish dan ikutkan di festival film adalah film 6 ini. Film ini adalah film pertama saya yang sekaligus dengan "nekat" nya saya ikutsertakan di GANFFEST (Ganesha Film Festival) di Bandung yang diselenggarakan oleh Universitas ITB.

Kalo melihat sekilas dari posternya, kira-kira udah ketangkap belom genre film ini apa? Kalo kamu jawab film mistery, berarti ga salah saya memilih poster ini. Proses pemilihan poster ini adalah melalui voting di FB yang akan saya ceritakan nanti.

Sinopsis dari film ini : Icha (Rissa Narulita) mengalami hal aneh setelah mendapatkan mimpi buruk. Fenomena ini membuat hidupnya menjadi terusik hingga ankhirnya Ia mendapatkan jawabannya sendiri tepat dihadapannya.

Sayang sekali film ini ngga bia di share di YouTube karena keterbatasan limit waktu yang disediakan cuma 10 menit (durasi film 20 menit). Tapi kita masih bisa lihat trailernya di Youtube.


Calling Entry
Karena film pertama, jadi saya ngga muluk berharap menang di festival. Bisa masuk nominasi saja sudah prestasi untuk saya. Walaupun saya ngga dapat keduanya (pemenang & finalis) setidaknya saya dapat undangan malam award nya di salah satu Hotel (maaf saya lupa namanya) di daerah Ciumbuleuit, Bandung. Begitu masuk calling entry dan mendapat undangan via e-mail, saya langsung minta cuti dan siap-siap menuju Bandung dengan budget seadanya.

Sedikit info, film ini diproduksi selama 3 minggu. Kenapa segitu lama? karena kami cuma punya waktu shooting setiap sabtu dan minggu dari pukul 10 pagi sampai jam 5 sore. Ditambah proses shooting dikerjakan pada bulan Ramadhan dan semuanya sedang puasa. Walaupun hasilnya kurang maksimal dari semua sisi (pemain, alat, dan lokasi) tapi setidaknya saya puas dengan pencapaian yang didapat saat itu. Saya jadi mulai berpikir bahwa, membuat film independent (yang notabene minim budget) tidak bisa menuruti skenario yang rumit. 

Kalau tidak merasakan sulitnya membuat film, jadi kurang seru pastinya. Tapi bukan berarti kita mencari-cari kesulitan. Tetap membuat film low budget dengan cara yang masuk akal. Justru memutar otak supaya low budget dan terhindar dari kekurangan itu tantangannya. Apalagi dibantu temen-teman yang dengan rela membagi waktunya membantu pembuatan film ini. Walaupun sayang, mereka tidak bisa hadir di malam awardnya. Oh iya, selain saya ingin berterimakasih untuk teman-teman yang membantu proses produksi, saya juga ingin berterimakasih untuk teman-teman yang dengan senang hati memilih poster yang cocok untuk film ini. Kenapa kami adakan voting poster? karena saya sebenarnya masih bingung menentukan seperti apa posternya, dan juga sedikit banyak untuk ajang promosi untuk film ini. Mau tau seperti apa saja poster yang harus dipilih? klik disini.

Dan akhrnya karena satu dan lain hal, akhirnya saya membuat penyatuan dari design yang ada dan dibuat sesimple mungkin. Hasilnya seperti yang kita lihat di awal tulisan ini.

Credit Title :
Rissa Narulita - Reza Moerai - Syachri - Bembeng - Yuanita - Efi Sri Handayani

Cameraman : Bembeng
Ass. Director : Efi Sri Handayani
Producer : Rissa Narulita
Story, Editor, Music, DOP, Director : Didiet Triquetra

Peralatan :
Camera : JVC GE-DA30
Editing Software : Pinnacle 9.0

Bikin Music Cover yuk..!

Pernah tau apa itu music cover? Music cover itu gampangnya adalah memainkan kembali lagu dari penyanyi/grup/band dengan cara kita sendiri. Makin lama makin populer di YouTube. Sebut saja David Choy dan Sam Tsui yang sudah populer duluan di dunia per-YouTube-an dengan modal bikin music cover dari lagu-lagu yang sedang hits. Kalo mau bikin music cover sebaik mereka rasanya harus belajar beberapa tahun lagi. Tapi daripada pasrah dan ga pede sama kemampuan kita, kenapa kita ga bikin yang sederhana aja dulu? Misalnya mainin sedikit atau mungkin keseluruhan dari lagunya. Ga usah repot-repot aransemen ulang, dengan kita memainkan kembali lagu dari artis itu aja udah bagus kok. Nah, sebelum mulai bikin music cover, sebaiknya baca dulu tips dari saya ini ya :

1. Persiapan
photo : musicademy.com
Ini kudu-harus-wajib lah. Kalo ga ada persiapan mana bisa ngerjain hal beginian? Selain persiapan, ya harus niat juga, kalo ga ada niat udah pasti ga ada persiapan yang akhirnya ga jadi mulai (apaan sih?). Persiapan mulai dari lagu yang mau dibawain, pelajari lagunya, persiapkan alat rekamnya, dan yang pasti internet kenceng buat upload.




2. Mulai Eksekusi
Udah siap semuanya? ayo mulai eksekusi. Untuk hasil terbaik coba hal berikut :
  1. Pakai kamera dengan resolusi bagus seperti camcorder atau DSLR. Tapi kalo ngga ada ya ga usah sedih, masih bisa pakai alat lain seperti kamera iPod, atau HP. Untuk kamera HP setting di resolusi terbaik, dan kalau bisa jangan pakai format 3gp. Ngga mau kan hasilnya kotak-kotak?
  2. Sebaiknya rekam hasil suara (alat musik atau vocal) ke device lain. Maksudnya, jangan mengandalkan hasil rekaman suara dari kamera kita, kecuali memang terpaksa contohnya : main piano yang ngga ada colokan outputnya, atau gitar akustik yang masih jadul. Coba di akalin dengan cara merekan pakai mic tambahan dan berharap suaranya jadi lebih baik. Kamera tugasnya merekam aksi kita, sedangkan suara sebaiknya kita rekam di PC, laptop, atau alat perekam lain yang nantinya kita satukan waktu editing. Jadi hasil suara yang didapat bisa maksimal.
  3. photo : mobile.osnews.com
  4. Setelah semua sudah didapat, saatnya kita edit. Disini kreasi kita mengedit sebagus, seunik dan sekreatif mungkin. Yang harus diperhatikan, gambar dan suara harus sync ya supaya orang ga berpikir "Dia lipsync ya?" atau "Kok mencetnya dimana, suara pianonya dimana? jangan-jangan bukan dia yang main". Ga mau kan hasil kerja keras kita rusak gara-gara video yang kacau?
  5. Kalo udah selesai dan kira-kira OK untuk di upload, mulai deh buka YouTube dan klik Upload. Sambil menunggu respon dari temen-temen yang udah kita share ke FB dan twitternya.
3.Konsisten
Gimana respon dari temen-temen yang lihat video kamu? Bagus atau kurang memuaskan? Kalo kurang bagus, jangan langsung down mungkin memang kita kurang "unik" jadi harus dipikirin lagi apa selanjutnya. Kalo bagus, jangan langsung puas. Coba cari referensi lain dan buat lebih bagus dari kemarin. Dan kalo udah banyak penggemarnya, siap-siap aja kewalahan buatin music cover pesanan mereka :)

Nah, udah tau tips nya sekarang. Udah ada ide mau bikin music cover buatan kamu sendiri?

#Contoh music cover yang pernah saya buat, klik disini.

Music Cover : Ten2Five - Lir Ilir

Sebelumnya saya mau cerita dulu kenapa kok tiba-tiba saya cover lagu artis lokal? biasanya yang aneh-aneh? Jadi gini ceritanya (jreng..jreng....) Waktu itu pernah ada quiz di twitter dan yang ngadain kebetulan Ten2Five. Karena dia lagi promosi album barunya yang judulnya I Love Indonesia, jadi ya lagunya lagu asli Indonesia yang di arrange ulang sama band ini. Entah lagi hoki atau gimana, nama saya ada di antara banyak nama pemenang (cihuy...sorak soray bergembira..) Dan setelah nunggu 2 hari tau-tau mas-mas kurir nongol di depan rumah minta makan mau ngaterin CD hadiah dari Ten2Five. Nah, langsung deh di setel di laptop, dengerin semua lagunya, dan yup...lagu ini yang paling nempel di kuping.

Nah, kebetulan lagi band ini baru aja bikin video klipnya Lir Ilir. Loh kok pas banget ya? Ya udah deh, seperti biasa pelajarin lagunya (yang kali ini cuma belajar 30 menitan) dan pencet sana pencet sini. Begitu upload ke YouTube dan share ke FB dan twitter-nya Ten2Five banyak yang kometarin juga. Malah sampe di komentarin sama Ten2five nya, walah..makin terbang tinggi aja nih haha. 


Kalo ada yang teliti perhatiin video ini, itu di bagian atas tuts keyboard ada CD Ten2Five hadiah dari quiz nya :)

#Peralatan yang dipakai :
Camera : HP Nokia C6-00
Keyboard : Yamaha PSR-740
Sound recorder : Sony SoundForge
Video Editing : Sony Vegas Pro 9.0

Music Cover : Beethoven Virus with Diana Boncheva

Setelah berhasil membuka mata penonton (halah, apasih?) di video cover yang pertama, akhirnya penasaran mau bikin yang baru lagi. Pinginnya bukan lagu yang "biasa-biasa" lagi. Sambil cari-cari lagu referensi di website favorit (baca: YouTube) akhirnya ketemu lagu yang ga biasa tapi asik juga nih kalo bisa. Waktu ketemu lagu ini di YouTube agak ga k yakin, bisa gak ya? Soalnya kedengeran rumit banget. Tapi bukan saya namanya kalo kalah sebelum perang (apa lagi sih ini?). Sampe-sampe bikin jadwal pelajarin lagu ini sepulang kerja. Ya, saya sampe pelajarin 1 hari 30 menit sampe 1 jam. Dan setelah 2 hari belajar kahirnya coba nekat buat. Padahal pelajarinnya cuma 2 hari, tapi setiap mau ngerekam mundur terus waktunya karena ga pede dan memang lagi banyak kerjaan. Sampe pada akhirnya langsung aja deh ga pake pikir lagi langsung siapin peralatan, duduk di depan keyboard, dan jari jemari mulai menjalankan tugasnya (terserah lu deh..!)


Dan...begitulah jadinya. Yang bikin seneng, penontonnya udah lebih dari seribu (saat blog ini ditulis) dan kebanyakan yang komentar dari luar negeri. Tralala...trilili...senangnya rasa hati :)

#Peralatan yang dipakai :
Camera : iPod Nano 5G
Keyboard : Yamaha PSR-740
Sound recorder : NG Wave
Video Editing : Pinnacle 9.3

Music Cover : Tokyo Jihen - Sounan

Pertama kali membuat video cover saya mencoba dari yang mudah dulu. Tapi mudah disini bukan berarti memainkan musik yang gampangan. Memang sih lagu Sounan yang dibawakan Tokyo Jihen ini kurang populer di dengar masyarakat awam. Malah saya juga baru mendengarnya sekitar 2 bulan sebelum saya memutuskan untuk membuat video covernya. Idenya sih karena pada suatu malam saya lagi browsing lagu di YouTube, tapi yang keluar malah music cover dari fans. Karena saya pikir saya bisa melakukan lebih baik dari orang yang di video itu makanya saya mulai pelajari 1 lagu yang mau saya jadikan video covernya. Setelah mencari-cari lagu yang cocok, entah kenapa saya malah memilih lagu ini. 

Setelah latihan 2 hari akhirnya saya beranikan merekamnya. Berbekal peralatan yang seadanya saya mulai merekamnya. Butuh waktu sekitar 5-6 kali take dan lebih dari 30 menit untuk membuatnya. Mau tau seperti apa sih jadinya? cek video dibawah ini.



Gimana?  Mau coba buat juga? Untuk yang pertama kali ingin membuat video music cover saya kasih tips nya ala saya klik disini ya

#Peralatan yang dipakai :
Camera : iPod Nano 5G
Keyboard : Yamaha PSR-740
Sound recorder : NG Wave
Video Editing : Pinnacle 9.0

Jumat, 14 Desember 2012

Ted (2012)

Bagi penggemar kartun Family Guy di FOX channel pasti sudah ngga kaget lagi nonton film ini. Karena di film karya Seth McFarlane ini terkenal sarkastik dan berbau mesum. Malah di beberapa scene terdapat juga kata-kata yang menghina Tuhan. Nah, berarti butuh pikiran yang sangat sangat terbuka untuk bisa menikmati film ini. Seperti halnya menonton kartun Family Guy, banyak kata-kata dan perilaku ngga terduga yang terlihat konyol tapi nyatanya itu mungkin gambaran manusia Amerika sehari-hari.

Adalah Ted, sebuah boneka beruang hadiah natal untuk John Bennet (Mark Wahlberg) dan diisi suaranya oleh si pencetusanya Seth McFarlane. Ternyata Ted yang diceritakan ngga se imut yang kita bayangkan. Penasaran? nonton saja kegilaan yang diperbuat oleh beruang Teddy ini. Di film ini juga ada si pengisi suara Meg di Family Guy, yaitu Mila Kunis. Jujur saja, saya makin nge-fans sama cewe seksi satu ini haha.


Walaupun jalan ceritanya mungkin masih gampang ditebak, tapi skenario yang cukup baik membuat penasaran untuk menunggu kegilaan apa lagi selanjutnya. Dan sudah pasti film yang murni ditujukan untuk dewasa ini sangat-sangat-SANGAT ngga pantas untuk di tonton anak-anak dibawah umur. Walaupun ada tokoh beruang lucu disitu, tapi tetap saja bukan untuk tontonan anak-anak atau mungkin remaja muda sekalipun. Kenapa saya bilang seperti itu? Selain kata-kata kasar dan berbau porno, di DVDnya yang versi Unrated juga terdapat adegan mesum Ted dan nyanyian yang liriknya menghina Tuhan. Jadi bagi yang penasaran untuk menonton ini sebaiknya buka pikiran  selebar-lebarnya.

Walaupun ada sisi negatif, tapi banyak juga sisi positif yang ingin diceritakan di film ini. Bagaimana? makin penasaran ingin nonton film ini? Kesimpulannya saya berikan nilai : 7.3/10 (Bagus Untuk Dikoleksi)

Jumat, 09 November 2012

ICT USO Expo 2012 dan M-PLIK Kalsel

Reportase Hari Pertama ICT USO Expo 2012


wakil gubernur rudy resnawan usai pembukaan ict usi expo 2012

Tidak seperti yang direncanakan, acara besar di bidang IT untuk Kalimantan Selatan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi justru tidak dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Arifin. Sebagai gantinya, pembukaan ICT USO Expo 2012 dibuka oleh Wakil Gubernur Rudy Resnawan.

Kepada awak media cetak, radio, televisi dan blogger, Rudy Resnawan menyampaikan bahwa dengan adanya event ICT USO Expo 2012 ini masyarakat Kalsel bisa melihat langsung perkembangan kemajuan teknologi yang telah dicapai baik oleh ‘urang banua’ maupun informasi yang dibawa oleh KEMKOMINFO.
“Kalau selama ini kita hanya melihat di televisi tentang perkembangan teknologi, dengan adanya event ICT USO Expo 2012 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini kita bisa melihat langsung perkembangan teknologi baik yang dihasilkan oleh ‘urang banua’ maupun produk-produk dari KEMKOMINFO,” ujar Rudy Resnawan saat diwawancarai ketika ingin meninggalkan lokasi acara kegiatan.
“Semoga event ini bisa menjadi motivasi positif untuk memajukan perkembangan IT di Kalsel,” imbuh Rudy Resnawan antusias.
Di hari pertama pelaksanaan ICT USO Expo 2012 berbagai event lomba dilaksanakan salah satunya yakni Lomba Ketangkasan Pengoperasian M-PLIK yang diikuti sebanyak 14 tim kabupaten/kota di Kalsel. Tampak pengunjung ICT USO Expo 2012 begitu antusias menyaksikan Lomba Ketangkasan Pengoperasi M-PLIK yang bertempat di halaman Kantor Taman Budaya Kalimantan Selatan yang letaknya hanya berdampingan dengan ICT USO Expo 2012 dilaksanakan.

M-PLIK Kalsel dan Informasi Publik


Sebenarnya, dengan adanya M-PLIK itu sendiri saat beraktivitas sudah menjadi alat promosi kepada publik. Namun demikian, keberadaan website tentu saja akan membantu keterbukaan informasi publik yang lebih luas. Dengan mudah orang akan mengetahui aktivitas M-PLIK di masing-masing kabupaten/kota di Kalsel melalui sebuah website. Dengan manajemen website yang baik, informasi keberadaan M-PLIK, aktivitasnya, rencana, jadwal, bisa diikuti oleh siapa pun dengan mudah.
Dari hasil riset kecil-kecilan zianxfly.wordpress.com, dari semua kabupaten/kota di Kalsel yang telah menerima M-PLIK hanya beberapa yang memiliki website. Perlu dicatat, meskipun sifatnya blog, zianxfly.wordpress.com juga menganggapnya sebuah website.
Dari semua itu, ada 7 (tujuh) kabupaten/kota yang memiliki website dan 6 (enam) yang belum menginformasikan kegiatannya di internet. Berikut adalah data kabupaten/kota yang telah memiliki website:

No.Kab/KotaURLUpdate terakhir
1.Banjarmasinhttp://mplik-banjarmasin.blogspot.com13/08/2012
2.Banjarbaruhttp://mplik.banjarbarukota.go.idmaintenance
3.Banjarhttp://mplikkabupatenbanjar.blogspot.com22/04/2012
4.Barito Kualahttp://mplik-batola.blogspot.com-/10/2012
5.Hulu Sungai Tengahhttp://m-plikdishubkominfohst.blogspot.com-/10/2012
6.Balanganhttp://dinaspendidikanmobilinternet.blogspot.comkosong
7.Kota Baruhttp://mplik-kotabaru.blogspot.com11/04/2012

Peran website selain untuk menginformasikan kegiatan juga memiliki peran penting agar terbangunnya komunikasi dua arah antar pengelola M-PLIK dengan masyarakat baik tempat M-PLIK itu berada atau masyarakat luas. Seperti halnya cita-cita ICT USO Expo 2012, Menuju Indonesia Informatif, melalui Sosialisasi Komunikasi Dua Arah.

Kamis, 08 November 2012

Mood Maker

Pernah dengar ga ada orang bilang : "Wah, ini hari sial gw, jadi ga boleh ngapa-ngapain!" atau ada pesan yang bilang : "Hari XXX ga boleh jualan, karena blah blah blah..". Lho, terus pada hari "sial" itu kita ga boleh ngelakuin yang kita suka atau bahkan ga bisa kerja, gitu? Terus kita ngapain dong seharian? Berhenti hidup? Come on... ga jamannya lagi mikir kayak gitu. Jangan sampe mood kita rusak gara-gara mitos ga bener itu. Semua hari itu baik kok, yang membedakan cuma namanya dan kepentingannya aja. Maksudnya kepentingan itu ya, misalnya kalo hari Jumat ya rada spesial karena kita ada waktu untuk solat Jumat, atau mungkin ada yang ibadah di hari Minggu. Jadi jangan mau dong aktivitas kita berhenti cuma karena mitos "hari sial" itu. Kayak lagu Owl City feat. Carly Jepsen Rae yang judulnya Good Time ini, ga usah pusing-pusingin mau ngapain kapan aja dan dimana aja...Eittss, tapi selama itu yang baik-baik aja dan bertanggung jawab loh ya.

Di refrain nya ada lyric kayak gini :

We don't even have to try, 
It's always a good time

Dan ada juga yang kayak gini :
Doesn't matter when
It's always a good time then
Doesn't matter where
It's always a good time there

Nah, kalo saya artiin tuh kira-kira..: Kita ga usah susah payah kok bikin hari ini jadi lebih baik, karena memang semua hari baik...jadi nikmatin aja hari yang ada. Kalo kita bisa nikmatin hari kapan pun dan  dimanapun, yang pasti energi positif bakal datang terus, ga perlu sedih-sedihan, galau-galauan...pokoknya di bawa fun terus deh, Eittss, tapi inget loh ya, selama itu baik dan bertanggung jawab :)



Selasa, 06 November 2012

ICT USO Expo 2012: Urang Banua Menuju Indonesia Informatif

Pameran ICT USO EXPO 2012 yang rencana dibuka langsung oleh Menteri Komunikasi & Informasi, Tifatul Sembiring hari ini (7/11/2012). Serangkaian acara seperti talkshow, interaction games, music, exhibiton, anchor competition, photography siap memeriahkan ICT USO Expo 2012 di Gedung Sultan Suriansyah, Jl. Brigjend H. Hasan Basri, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
persiapan ict uso expo 2012 di gedung sultan suriansyah banjarmasin
Dari hasil penelusuran di lapangan, berbagai rutinitas persiapan telah jauh hari dilakukan pihak panitia pelaksana. Hal itu bisa dilihat dengan banyaknya spanduk, pamflet, poster hingga baliho terpasang di berbagai sudut kota Banjarmasin.

spanduk di handil banktibaliho di bundaran kayu tangispanduk di sma 5 banjarmasin sultan adampamflet

Agar informasi event ini lebih menjangkau masyarakat luas di Kalimantan Selatan, pihak panitia tak cukup hanya mengandalkan promosi via offline, tapi juga online.

Terlihat dalam beberapa minggu terakhir, panitia begitu aktif memanfaatkan jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook untuk menginformasikan pelaksanaan ICT USO Expo 2012. Hal itu masih ditambah lagi dengan melibatkan Komunitas Blogger Kalimantan Selatan membuat panitia lebih siap mensukseskan event besar yang tentu saja memiliki arti tersendiri bagi perkembangan IT di Kalimantan Selatan ke depannya.
Ketua Komunitas Blogger Kalsel Kayuhbaimbai, Harie Insani Putra berharap ICT USO 2012 menjadi awal yang baik untuk langkah menuju masyarakat Indonesia yang informatif. “ICT USO diharapkan menjadi awal yang baik untuk mensukseskan masyarakat informatif di Kalsel. Dengan adanya event besar di bidang IT yang diprogramkan pemerintah pusat untuk Kalsel diharapkan juga menjadi komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Kalsel untuk mendukung kegiatan-kegiatan IT di Kalsel baik sifatnya terprogram melalui instansi terkait ataupun berupa dukungan kepada para pegiat IT di Kalsel, Tidak hanya Pemerintah Daerah, tapi juga perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi,” ungkap Harie saat dihubungi zianxfly.wordpress.com via ponsel.
“Di Kalsel ini stakeholder di bidang IT cukup lengkap. Kalsel punya komunitas open source, blogger, Relawan TIK, Kaskus Regional Kalsel, Komunitas Overclock, Pegiat Internet Sehat dari ICT Watch, dan mereka semua tentunya siap membantu mewujudkan Urang Banua Menuju Indonesia Informatif jika diperlukan dan disosialisasikan dengan kerjasama yang baik,” imbuh Harie antusias dengan pelaksanaan ICT USO Expo 2012 Kalimantan Selatan.
Selain berbagai acara untuk mengisi ICT USO Expo 2012, Dishubkominfo Provinsi Kalimantan Selatan selaku panitia pelaksana juga melaksanakan lomba menulis di blog. Tentu saja event semacam ini sangat ditunggu oleh kawan-kawan blogger di Kalimantan Selatan. Event yang memiliki andil besar untuk menumbuhkan minat ngeblog dengan konten-konten berkualitas yang bermanfaat bagi dunia informasi di internet.
Entah disadari atau tidak, informasi tentang Kalsel sendiri masih begitu minim di internet. Entah itu konten berupa teks, foto, maupun video. Banyak informasi baik di sektor pariwisata, pendidikan, hukum, seni & budaya, ekonomi dan masih banyak lagi yang jika kita cari di internet, sebagian informasinya tidak ada, sebagian lagi tidak up to date. Peran blogger bisa mengisi kekosongan itu, bersama-sama dalam memperkaya informasi tentang Kalimantan selatan.
Semoga saja ICT USO Expo 2012 mencapai tujuannya, menjadi Indonesia informatif!

http://dishubkominfo.kalselprov.go.id

http://ictusoexpo2012.com

Jumat, 26 Oktober 2012

Ice Age 4 : Continental Drift (2012)

Setiap filmnya dimulai pasti diawali kisah si tupai "gigih" Scrat. Kembali karena ingin memecahkan kulit kenari sampat membuatnya jatuh kedalam pusat bumi dan membuat daratan menjadi terpisah-pisah. Lucu sekali melihat bagaimana awal terjadinya perpisahan daratan menjadi beberapa benua dengan cara yang aneh. Dan saya juga tahu bagaimana jerapah berevolusi menjadi leher panjang.

Masih dengan judul yang sama walaupun kenyataannya mereka sudah melalui beberapa jaman es, tapi masalah yang dihadapi makin kompleks. Hadirnya Peaches (anak perempuan dari Manny dan Ellie) mengawali kisah seru ini. Tetap ditemani oleh sahabt kita yang lain seperti Diego si singa gunung, Sid si Kukang dan si possum kembar Eddie dan Crash menjadikan film ini lebih menarik dan lucu. Ada beberapa karakter tambahan baru seperti Louis, Shira dan Granny neneknya Sid.

Penggambaran dunia es yang menakjubkan dan musik pendukung yang sangat catchy membuat kita betah menontonnya selama kurang lebih 90 menit. Memang perusahaan bernama Blue Sky studios ini belum setenar Disney atau bahkan Dreamworks, tapi berkat Ice Age sepertinya berhasil mengangkat citranya. Ditambah banyak artis terkenal mengisi suaranya, sebut saja Jennifer Lopez yang mengisi suara Shira (Si harimau kutub) dan Nikki Minaj yang mengisi suara Steffie (Mammoth betina teman Peaches) yang ditunjukkan pada saat credit title.

Seperti biasa, cerita soal kekeluargaan dan persahabatan yang membuat mereka bertahan menjadi sebuah perkumpulan walaupun berbeda species. Dan kesimpulannya saya berikan nilai 7.5/10 : Cocok untk Koleksi!

Mr. Bean

Sejak kehadirannya di layar tv Indonesia di pertengahan tahun 90an lalu, sepertinya sosok yang diperankan Rowan Atkinson ini masih terlihat aneh. Terlebih lagi cara berceritanya yang cuma pakai ekspresi. Beda sekali dari jenis lawakan yang disuguhkan di banyak tv saati itu yang kebanyakan dengan cara slapstick menjelek-jelekkan wajah atau tubuhnya. Saat pertama kali melihatnya saya juga merasa aneh, malah tidak tertarik menontonnya pada episode-episode awal. Tapi yang namanya tak kenal maka tak sayang berlaku untuk hal ini. Setelah beberapa kali menontonnya saya mengerti apa yang ingin diungkapkan oleh di om Bean ini. Ya mungkin saat itu umur saya masih kecil jadi belum memperhatikan hal yang sebenarnya menarik ini.

1. Menonton = Bercermin
Eps : Curse of Mr. Bean
Eps. Tee off Mr. Bean
Ada yang bilang, Bean ini bodoh, ceroboh, gengsi tinggi. Ya, itu benar semua. Tapi sadar nggak kalau sebenarnya kita sedang berkaca waktu nonton film ini? Seperti pada episode di taman yang pada jam makan siang dia membuat makan siangnya sendiri dengan peralatan yang dia bawa di mantelnya. Bukannya makan siang yang didapat, malah kekacauan. Saya bisa menangkap bahwa kita suka sok tahu mengerjakan yang bukan keahlian kita dan gengsi untuk minta tolong orang lain. Dan pada episode main mini golf, sebenarnya hal yang sepele tapi Ia menganggap nya serius sampai dia berusaha memasukkan bola tanpa menggunakan tangan bagaimanapun caranya. Sungguh kegigihan yang perlu diacungi jempol. Jadi bukan cuma sifat jelek kita saja yang dipertunjukkan, tapi juga sifat baik (walaupun banyak rintangannya) digambarkan secara baik walaupun agak lebay. Jadi semakin kita menonton film ini semakin kita berkaca siapa kita sebenarnya.

2. Pribadi Unik
Memang kita sering melihatnya mengeluh kalau ada sesuatu yang tidak sesuai keinginannya, tapi coba lihat beberapa saat kemudian. Akalnya banyak seperti kancil walaupun biasanya berakhir tragis tapi sepertinya tidak ada penyesalan diwajahnya. Keinginannya mengerjakan sesuatunya dengan sendiri yang membuatnya memiliki kepribadian unik itu. Di beberapa episode (khususnya episode natal) diceritakan Ia memiliki pacar yang sepertinya sama "unik" nya dengan dia. Walaupun selalu salah paham, tapi kita bisa lihat kalau didalam hatinya dia tulus memberi. Dia punya teman sejati yang dibawanya kemanapun, yaitu Teddy Bear. Jujur, berapa banyak dari kita masih membawa benda kesayangan dari kecil? Bukan hanya boneka Teddy, mungkin mainan lain seperti tentara kecil, mobil-mobilan, atau mungkin barang lainnya. Sifatnya yang setia menjaga "teman sejati" nya ini dan selalu menyimpan memory indah adalah yang yang sangat baik kita tiru. Dan yang paling saya suka adalah kepintaran "ngeles"nya seolah dia ngga melakukan kesalahan. Dan jujur saja, saya pun sering menggunakan jurus "ngeles" ala Mr. Bean supaya ngga malu di tempat umum, dan pastinya sebagian besar dari kita pun sering mempraktekkannya hahaha...

3. Ngangenin
Walaupun kita sering dibuat marah, jengkel atau mungkin jijik tapi yang pasti kita ada keinginan untuk melihatnya lagi. Yah, entah pakai ilmu apa dia, tapi pastinya dunia akan membosankan tanpa orang-orang "unik" macam Mr. Bean ini. Di kehidupan nyata pun pastinya ada saja kita menemukan orang yang memiliki kepribadian seunik Mr. Bean. Yah, yang pasti dengan melahap habis semua episode Mr. Bean dan versi animasinya, serta 2 filmnya (Bean & Bean Holiday) sedikit banyak saya terpengaruh dengan kepribadian uniknya. Seperti sifat DIY  (Do It Yourself) nya, cara "ngeles" nya, dan yang pasti saya jadi tidak masalah menikmati hidup dan menghibur  sendiri seperti yang seringnya Mr. Bean lakukan. Bukan karena saya tidak punya teman, tapi sesekali menikmati kesendirian itu asik juga dan melatih kita untuk hidup mandiri dan tidak terlalu bergantung orang lain. Lihat saja Mr. Bean, bagaimana petualangan selalu datang pada saat dia berpergian sendiri. Jadi, tidak ada salahnya ada sifat Mr. Bean di diri kita. Ah... jadi kangen Mr. Bean :)

Kamis, 25 Oktober 2012

Backpacker-an Ngirit? Bisa kok...

Siapa sih yang ngga bakal tertarik sama kata "ngirit"? Ngirit bisa diartikan hemat, asal jangan pelit aja ya. Hemant atau ngirit ini bisa kok kita terapin untuk jalan-jalan. Ngirit disini bukan cuma untuk budget aja, tapi bisa ngirit waktu, ngirit tempat, dan ngirit apapun yang bisa diirit. Sebagai orang yang cinta irit (bukan pelit loh ya) saya kasih beberapa tips 4 P cara irit backpacker-an ala saya.

1. Perencanaan
Hindari jalan-jalan dadakan, karena kita ga bisa menentukan berapa biayanya, berapa lama jarak tempuh dan berapa lama kita akan berada di tempat tujuan. Jadi perencanaan itu penting. Contoh nih, kalau kita mau pergi ke Bali tanpa perencanaan yang matang, sudah pasti kita belum tau mau nginap dimana? kalaupun sedapatnya, pasti harga lebih mahal. Ditambah lagi biaya tiket dadakan (hari yang sama) pasti mahal ga ketulungan. Lebih parahnya lagi, sudah tiket mahal, kita ngga dapat tempat menginap karena high season. Ga mau kan tidur di pinggir jalan atau di pantai? Lain lagi kalau memang mau coba hidup "menggembel" ya, dan saya ngga rekomendasi cara backpacker-an ala saya.

2. Pemburuan
Sudah tahu tujuan kita mau kemana? Mulailah berburu segala kebutuhannya. Mulailah dari hal paling penting dulu seperti tiket dan akomodasi dan perlengkapan lainnnya. Saya hanya membahas backpacker-an dengan jarak tempuh jauh, kalau backpacker-an kerumah teman di depok sih bukan backpacker namanya, tapi nginap. Ok, back to the topic. Misal kita mau ke Singapore, sudah pasti kita harus punya passport dulu. Karena kita mau irit, hindari pembuatan passport di calo karena pasti harganya bisa 2-3 kali lipat. Dan misal mau ke Sydney selain harus punya passport kita juga harus siapkan visa kunjungan. Untuk yang domestik kedua hal ini bisa di skip aja.

Website Maskapai Low Cost Carrier
Sudah siap dengan passport & visa? sekarang waktunya berburu tiket. Ada baiknya cari tiket jauuuuh dari hari H. Kenapa? karena pastinya harga bisa sangat murah atau mungkin kalau beruntung ada kursi GRATIS. Sebisa mungkin pakai pesawat LCC (Low Cost Carrier) supaya bisa ngirit. Tenang aja, pesawat murah ga semuanya murahan kok, asal kita sudah tahu reputasinya. Ngirit disini bukan berarti melupakan kenyamanan ya, kalau ada yang sangat murah tapi maskapainya sering bermasalah lebih baik hindari aja, kita ga mau gara-gara ngirit tapi perjalanan kita terganggu karena delay dan gangguan lainnya kan? Pesan tiket minimal 6 bulan dari hari H dan hindari weekend dan hari liburan. Malah saya pernah pesan 1 tahun sebelumnya, selain dapat harga promo, saya juga bisa mempersiapkan biaya lainnya sambil waktu berjalan. Pesan tiket langsung dari websitenya supaya bisa lebih murah dan jangan pernah langsung membeli tanpa membandingkan harga dengan maskapai lainnya. Ada kalanya beli tiket PP bisa lebih murah dibanding tiket sekali jalan, tapi kalau sedang beruntung bisa saja di maskapai lain bisa dapat waktu dan harga yang lebih murah dibanding langsung beli tiket PP. Kalau ngga masalah dengan tiket pergi dan pulang berbeda maskapai, kenapa ngga? Jadi selalu bandingkan sebelum meng klik tombol beli. Sedikit rekomendasi maskapai terpercaya : AirAsia, Mandala, Citilink, JetStar dll.

Tiket sudah dipesan? sekarang waktunya cari tempat menginap. Kalau bisa hindari yang namanya "Hotel" karena pasti mahal dan menguras budget. Kecuali rencana dari backpacker-nya memang mengunjungi Hotel itu lain lagi. Sebagai pribadi irit, usahakan sebisa mungkin menginap di tempat termurah dan terbaik. Untuk domestik bisa cari losmen, wisma, atau setidaknya hotel melati. Untuk yang keluar negeri bisa cari hostel atau kalau mau bisa patungan apartemen. Sebelum memesan tempat sebaiknya lihat dulu reputasi tempat tersebut pakai google atau bertanya dengan teman yang kebetulan pernah menginap disana. Tempat menginap semakin dekat dengan lokasi liburan kita pastinya semakin mahal biayanya, jadi siasati dengan cara cari penginapan yang agak jauh (tapi jangan terlalu jauh) tapi banyak akses transport ke tempat tujuan liburannya. Untuk hal ini sebaiknya bertanya langsung ke resepsionis dengan cara telepon atau email. Cobalah mencari kemungkinan di beberapa tempat, jangan langsung memesan pada lokasi yang pertama dilihat. Setelah dapat lokasi yang dinilai cocok jangan terburu-buru memesan untuk beberapa hari, sebaiknya kita coba dulu 1 malam, kalau cocok kita bisa perpanjang waktu penginapan.

Tiket dan akomodasi sudah dapat? Jangan santai-santai dulu, buatlah itinerary. Buat pemula pasti masih awam, apa itu itinerary? Itinerary bisa di artikan gampangnya ; rincian rencana perjalanan. Jadi kita bisa tahu jam berapa kita harus kemana dan melakukan apa, malah lebih baik lagi kita tulis juga kisaran harganya. Sebagai contoh seperti gambar dibawah :



3. Persiapan
Jangan lupa kesehatan dan perlengkapan selama backpacker-an juga penting. Jangan pernah menganggap remeh lokasi yang akan kita tuju walaupun sudah pernah ke sana sebelumnya. Memang sebagai backpacker irit kita harus bisa memasukkan barang-barang yang dibutuhkan ke dalam 1 ransel jadi pastikan barang-barang yang dibawa juga harus benar-benar bermanfaat. Seperti contoh ini yang biasa saya bawa selama backpacker-an :

1. Ransel ukuran 25 - 30 L (atau disesuaikan dengan bentuk tubuh)
2. Obat-obatan : Obat flu, sakit kepala, maag, multivitamin atau bisa ditambah obat anti mabuk
3. Pakaian : Bawa pakaian bahan mudah kering, 1 pakaian untuk 1 hari, 1-2 pakaian untuk tidur. Untuk celana, bawalah celana yang match untuk segala lokasi, sebaiknya hindari celana jeans karena berat & sulit kering kalau kehujanan. Dan celana pendek untuk tidur
4. Alat mandi : sikat & pasta gigi, sabun, shampoo deodorant & perfume ukuran traveling di pack dalam tas kecil.
5. Perlengkapan lain : Charger, universal plug, iPod, buku, kamera, netbook (kalau perlu)
6. Tas selempang : isi alat tulis, passport, iPod, dompet, uang lebihan. 

Ada baiknya membuat catatan barang bawaan supaya ngga ada yang ketinggalan waktu berangkat maupun pulang. Untuk yang mau keluar negeri jangan lupa untuk menukar uang di dalam negeri karena mata uang kita sangat murah harganya atau mungkin tidak bernilai sama sekali. Jangan lupa print dan bawa e-ticket dan bukti booking penginapan. Sebaiknya isi ransel jangan lebih dari 70% waktu berangkat, untuk antisipasi ada barang belanjaan yang kita bawa wakt pulang. Ngga mau kan kita harus bayar biaya bagasi gara-gara barang belanjaan yang lebih banyak daripada barang bawaan?

4. Perjalanan
Setelah beberapa waktu kita sibuk mempersiapkan segala sesuatunya, waktu yang ditunggu telah tiba. Setelah sudah sampai lokasi pastinya kita ingin berpindah-pindah tempat. Nah, lagi-lagi supaya irit hapus dari kamus yang namanya TAKSI. Jangan jadi backpacker manja yang maunya sampai di lokasi dengan cepat dan adem. Supaya lebih seru pakailah bus, angkot, ojek atau mungkin jalan kaki kalau memungkinkan. Contoh misal di Bali yang jarang bus dan angkot, bisa patungan menyewa mobil atau sewa motor. Atau di Bandung yang ngga mau kesasar naik angkot, bisa alternatif naik ojek. Dan di Singapore kita bisa naik bus atau kereta MRT supaya bisa irit tapi jalan-jalan tetap berkualitas. Yang penting intinya jangan manja dan mau berbaur dengan penduduk setempat seperti yang pernah saya tulis di post Solo Travelling.

Namanya juga mau ngirit, jadi belanjanya di tahan dong. Jangan pernah memposting status di FB : Besok saya mau ke KL...hore... Yang ada, rentetan pesanan bertubi-tubi penuhin sms masuk. Beli souvenir boleh lah, asalkan ngga jadi beban biaya dan beban bawaan pulang. Paling gampangnya kita bisa belikan gantungan kunci, magnet, pulpen atau souvenir kecil & murah lainnya. Hindari souvenir berupa pakaian, tas, sepatu dan yang memakan tempat. Kalau ada yang kurang puas dengan souvenir pemberian kita, jelaskan padanya kalau kita sedang backpacker ngirit, bukan liburan kapal pesiar.

5. Kesimpulan
Liburan dengan cara backpacker-an irit bukannya harus mengorbankan kenyamanan, tapi mendapatkan hasil yang maksimal dengan harga minimal. Dengan sedikit trik kita bisa kok liburan di Bali tanpa mengorbankan uang kuliah, atau mungkin ke Universal Studios ga perlu jual handphone. Intinya dengan perencanaan matang kita bisa dapat semuanya asal bisa komitmen. Sebagai bocoran, Biaya saya liburan di Bali 3 hari tidak lebih dari Rp. 1,2 juta termasuk oleh-oleh, dan ke Singapore 3 hari sekitar Rp. 2,5juta sudah termasuk ke Universal Studios dan souvenir. Bagaimana? sudah disiapkan ranselnya?

Minggu, 21 Oktober 2012

Madagascar 3 - Europe's Most Wanted (2012)

Alex, Marty, Gloria & Melman. Saya masih ingat 4 tokoh "legendaris" ini. Memang menurut pribadi saya film buatan Dreamworks ini masih belum bisa disamakan dengan karakter buatan saudara tuanya, Disney. Tapi tetap saja saya harus acungi jempol karena usahanya membuat film animasi yang berkualitas. 

Ada yang kurang sreg rasanya setelah menontn film ini. Bukan karena tokohnya, atau gambar animasinya, tapi untuk kali ini jalan ceritanya. Sepertinya dibuat "lebay" dan kurang menonjolkan 4 karakter jagoan kita ini. Saya melihat hanya Alex yang dominan beserta sekumpulan penguin dan monyet-monyetnya. Memang ada beberapa karakter tambahan pada saat mereka bertemu binatang circus dan seorang musuh bebuyutan bernama Chantel DuBois. Saya sih sebenarnya gak keberatan dengan penggambaran yang "lebay" nya, tapi sayang jalan ceritanya sepertinya agak "menggampangkan". 

Bagi yang sempat menontonnya di layar 3D pasti sangat terhibur dengan gambar yang disajikan. Banyak kejutan di film ini sebagai bumbu yang mengandalkan format 3D-nya. Tidak bisa menyaksikan format 3D nya? jangan sedih, gambar, visual efek dan ledakan warna di film ini juga sangat mengagumkan dan menyenangkan untuk ditonton. Ditambah potongan lagu dari mantan saya Katy Perry (Fireworks) terasa perfect!. Balutan musik Hans Zimmer juga membuat film ini lebih berisi. Ornamen terbaik tanpa di dasari cerita yang kuat tetap saja membuat ada sesuatu yang kurang.

Saya tidak tahu apakah skenario yang kurang baik sehingga pesan moralnya tidak begitu mengena (menurut saya). Tapi tetap saya sudah kepalang jatuh cinta dengan keempat sahabat ini. Tidak ada banyak hal yang bisa saya komentari karena nyatanya humor dan gambar lebih baik daripada ceritanya. Dengan ini saya bisa nilai : 7,7/10 (Bagus untuk koleksi)

Senin, 10 September 2012

Lelaki dalam Cermin

Ia ada di sana, bersama bayang-bayang yang membodohinya
Ia menutup rapat wajahnya dengan tas yang kemarin sore ia pakai kuliah
Ia mengisi penuh tangki motornya agar tidak berhenti terlalu cepat
Ia akan menghabiskan waktu liburnya di sebuah kota yang ia pikir akan menenangkannya
Ia mungkin akan terlambat lagi shalat subuh karena tidak ada yang membangunkannya
Ia akan singgah di salah satu warung mie ayam sebelum pulang, sebab itu akan mengingatkannya pada seseorang
Ia cukup bahagia dengan semua yang ia raih, namun itu tetap saja membuatnya kesepian
Ia mengeluarkan telepon genggam dari saku jaketnya, tapi kemudian bingung mau mengirim pesan pendek pada siapa
Ia lelah, dengan semua yang telah ia lakukan, juga pada apa yang harus ia lakukan kemudian
Ia mungkin akan ke kota lain lagi, ke rumah salah satu temannya, meminum segelas sirup dingin yang dihidangkan, lalu pulang, tanpa alasan dan tujuan jelas
Ia pikir semua itu akan melenyapkan lelah dan rasa sepinya, namun ia justru semakin lelah dan kesepian
Ia belum mengerti apa yang kau katakan, tentang kertas usang penuh coretan dari binder yang ia berikan
Ya, ia memang selalu kesulitan mengerti tentangmu
Ia, lelaki itu, sekarang ada di depanku, dalam cermin yang menghadap ke arahku


Mandastana, 26 Desember 2011

Jumat, 31 Agustus 2012

The Raid (2012)

Film Indonesia? Action? Jujur saja, begitu mendengar ada film action Indonesia ada rasa skeptis karena sudah trauma menonton film lokal yang seperti itu-itu aja. Tapi begitu melihat trailer & prestasi yang didapat di beberapa festival film luar negeri membuat saya jadi penasaran. Apakah sebagus itu? Ditambah lagi seorang Mike Shinoda (personil Linkin Park) bersedia menggarap soundtrack-nya. Wah, berarti film serius nih. Dan walaupun agak terlambat, tapi saya sempatkan menonton di bioskop untuk sekedar ingin tahu sudah sebagus apa film Indonesia saat ini.

Walaupun agak kecewa melihat nama Sutradara luar (Gareth Evans) tapi setidaknya produser dan pemainnya adalah artis lokal. Menit-menit pertama sudah terasa bagaimana pembawaan film ini. Jujur saya bilang, sangat berbeda dengan pembawaan skenarion yang dibuat sutradara lokal. To the point dan tidak bertele-tele, khas film Hollywood yang mengharuskan "gong" dimulai setidaknya 2 - 10 menit pertama. Penggambaran suasana yang sangat baik dan sangat "Indonesia" terlihat di film ini, walaupun sayang ada beberapa bagian yang agak dipaksakan. Maksud saya dipaksakan adalah dimana situasinya agak ke "Amerika-Amerika" an. Lihat saja gaya komunikasi mereka waktu penyergapan diam-diam dibuat seperti pasukan SWAT. Mulai dari dalam mobil hingga saat masuk ke halaman apartemen. Mungkin hal itu terjadi karena skenarionya dibuat bukan oleh orang Indonesia.

Full action yang membuat saya tak bergerak dari kursi membuat saya berdecak kagum. Jalan cerita yang tidak berbelit-belit membuat penontonnya lebih mudah memahami. Karakter yang dibuat juga terasa real Walau ada 1 bagian yang setidaknya janggal yaitu waktu para penjahat menembaki supir mobil polisi di halaman apartemen yang notabene pada saat itu terlihat di pinggir jalan yang ramai orang. Apakah sebegitu cuek nya orang-orang sekitarnya? Special Effects ala film Ninja Assassin banyak diperlihatkan disini. Mulai dari cipratan darah sampai leher yang patah. Andai saja seluruh produksinya dibuat oleh orang lokal, pasti makin membanggakan.

Filmnya memang full action, sampai-sampi kalau saya hitung mungkin jalan ceritanya hanya 40% saja, sisanya hanya berantem-beranteman. Tapi ya mau dibilang apa? namanya juga film action. Mengharapkan aksi ledakan yang dahsyat? Be realistic aja, ini film Indonesia yang kata kritikus film Hollywood "film action berbudget rendah". Jadi ada adegan tembak-tembakan aja sudah lebih dari cukup, meskipun banyak adegan tangan kosongnya. Walaupun masih bercampurnya film action ala Amerika-Indonesia tapi saya melihat sudah ada kemajuan yang lebih baik untuk film Indonesia. Dan inilah salah satu film Indonesia yang saya anggap worth untuk di tonton di bioskop. Semoga suatu saat nanti film sebaik ini seluruh produksinya dikerjakan oleh sineas lokal. Dengan ini saya nilai : (8/10) Recommended!

Karena banyak Disturbing Picture nya, disarankan untuk tidak ditonton wanita hamil dan anak dibawah umur.

Selasa, 28 Agustus 2012

Story of My Life

Mungkin banyak dari kita yang mengalami hal serupa yang di ceritakan Jessie .J di lagu Who's Laughing Now ini. Entah itu di sepelekan, di Bully, atau malah dilecehkan. Dan pasti rasanya kita ingin membalas orang yang berbuat jahat sama kita suatu hari nanti. Saya pernah membaca salah satu quote motivasi yang kira-kira isinya : Balaslah musuhmu dengan anggun, tunjukkan kalau kau bisa lebih baik daripada dirinya. Sepertinya pembalasan yang "anggun" itu yang lebih menyakitkan. Nah, seperti halnya banyak orang, saya pun pernah mengalami hal serupa. Tapi selama ini saya hanya menyimpannya dalam hati dan tersenyum, sampai pada suatu saat orang yang melecehkan saya lah yang meminta bantuan pada saya. Dan bisa saya kutip dalam lyrics seperti ini :

Oh, so you think you know me now
Have you forgotten how 
You would make me feel 
When you drag my spirit down?
 
Itulah rasanya ketika kita membantu orang yang pernah melecehkan kita. Tapi, tetaplah anggun walaupun dalam hati kita berkata

So make your jokes, go for broke 
Blow your smoke, you're not alone 
But who's laughing now?

Ok, kalau saya bilang terus terang ke dia "Who's Laughing Now?" adalah sikap yang jahat, tapi sebenarnya dalam hati kecil kita pasti terbesit hal itu kan? Tapi ya, sudah lah... Lebih baik mendengarkan lagu ini sambil mengenang masa sulit itu dan menjadikannya motivasi untuk hidup yang lebih baik :)



No Cost Travelling - Bali (Agustus 2012)

Barang bawaan cuma segini
No Cost? Gratisan maksudnya? Bisa dibilang...Ya, saya dapat kesempatan travelling ke Bali GRATIS bulan Agustus 2012 lalu. Kok bisa? Ya, mungkin saya sedang beruntung kali ini. Tapi yang namanya GRATIS itu belum tentu se-perfect yang kita mau lho, tapi ya tetap ada enaknya juga lah. Mau tau lebih lengkapnya perjalanan 5 hari 4 malam ini? Keep reading ya! :)

Kok Bisa GRATISAN?
Ok, saya akan bahas kenapa kok bisa GRATISAN? Kebetulan saya dekat dengan Bos saya, dan kebetulan juga dia tau kalau saya suka membuat video travelling dan (lagi-lagi) kebetulan ada tugas sekolah anaknya yang mengharuskan membuat video tentang liburan (setidaknya itu alasan beliau mengajak saya). Tapi terserah apapun alasannya, yang namanya GRATIS saja sudah membuat saya semangat berkobar (apa sih?). Mulai dari tiket pesawat PP, akomodasi, makan, dan transport selama disana. Seandainya belanjanya juga GRATIS pasti sempurna perjalanan saya haha...

Terminal 1B Soetta
Jakarta Ke Denpasar
Yang seperti saya bilang tadi, yang namanya GRATIS itu belum tentu perfect, seperti halnya tiket pesawat kami berbeda maskapai. Kalau Bos saya dan keluarganya menggunakan Garuda, saya harus puas menggunakan maskapai Sriwijaya. Kalau Garuda bisa terbang dari pukul 11.30, saya harus puas terbang dengan Sriwijaya pada pukul 14.30, dan delay menjadi 15.00 dan delay lagi menjadi 16.10, sial!. Bisa terbayang lama perjalanan sekitar 1,5 jam ditambah zona waktu yang maju 1 jam, berarti saya sampai disana setidaknya pukul 7 malam.

Yang complain pada antri tuh
Lelah menunggu ditambah was-was karena saya harus berbuka puasa (saat itu hari puasa ke-28) di dalam pesawat. Walaupun sudah diberi compliment berupa besek berisi nasi dan ayam, saya hanya bisa melirik saja karena baru jam 15.00. Lelah sangat terasa karena saya harus menunggu pesawat dari pukul 10.00 hingga 16.10 (karena saya datang ke bandara bareng dengan Bos saya yang sudah dari tadi sampai ke Denpasar). 1-2 jam saya masih bisa nonton TV atau sesekali chat/browsing internet di HP saya. Tapi bayangkan kalau sudah menunggu lebih dari 5 jam, pasti mati gaya juga. Mau berkeliling bandara, hanya itu-itu saja yang bisa dilihat. Beda sekali dengan bandara tetangga kita (baca: Changi) yang full entertainment. Tapi ya sudah lah, di asikin aja :)

Ini dia tersangkanya
Dan tepat pukul 16.10 panggilan naik ke pesawat terdengar, seperti mendengar adzan maghrib untuk berbuka puasa, tapi bukan haha... Tak ingin lama mengantri saya langsung berlari menuju pintu. Saya pikir sekeluar pintu akan ada pesawat yang menyambut saya, tapi ternyata tidak, saya masih harus naik shuttle bus untuk mengantar saya ke pesawat biru-merah itu, yah elah.  Banyak pesawat dilewati, dan terlihatlah dari kejauhan pesawat telepon boeing yang tidak terlalu besar itu (apa lagi sih?). Setelah naik dan mendapatkan kursi saya pun melepas kelelahan memanggul backpack saya yang sedari tadi nyangkut di bahu saya. Dan sialnya kursi depan saya terlalu dekat yang membuat saya harus duduk tegak selama perjalanan, oh men!

Karena saya duduk di dekat jendela, saya jadi bisa melihat ke luar. Lumayan lah untuk hiburan bisa melihat pemandangan dari atas dan gulungan awan. Tapi sekitar 40 menitan, hiburan itu agaknya berubah menjadi kolor horor, karena turbulensi pesawat kecil yang saya naiki bergetar, ditambah lagi saya melihat sayapnya juga ikut bergetar seperti burung mengepakkan sayap. Is that normal? Ya sudah lah, mungkin saya diharuskan banyak berdoa di perjalanan ini haha. Dan beberapa menit kemudian datanglah box berisi air mineral gelas dan 2 buah kue dan pemberitahuan buka puasa. Yes, akhirnya. Setalah perut terisi, pikiran menjadi tenang, tinggal menunggu pendaratan sekitar 30 menit lagi. Perjalanan dengan pesawat sebenarnya menyenangkan, hanya bagian take off  dan landing saja yang kadang membuat deg-degan. Begitu pemberitahuan mendarat dikumandangkan (adzan kali) saya langsung melihat ke luar jendela. Terlihat titik-titik puspa lampu menandakan kita sudah turun sehingga kota terlihat. Makin dekat dengan titik-titik lampu itu yang makin membesar, saya mempersiapkan diri untuk pendaratan. Dan benar saja, begitu roda menyentuh aspal, hentakan yang cukup keras terasa. Pendaratan yang kasar, payah.

Alhamdulillah, sampe juga
Setelah sampai di bandara Ngurah Rai, saya langsung mengikuti orang-orang untuk masuk, karena ini kali pertama saya ke Denpasar jadi ya, ikuti arus saja sambil melihat papan info. Dan setelah melihat keadaan Ngurah Rai, sepertinya saya harus bersyukur memiliki bandara Soekarno Hatta karena di sini keadaannya lebih memprihatinkan. Bahkan sepintas saya berpikir bandara ini lebih mirip stasiun Gambir, bahkan Gambir saja masih lebih bagus, tapi ya sudahlah. Sayang sekali bandara yang setiap harinya di lewati wisatawan mancanegara hanya bisa seperti ini saja. Setelah mengambil koper (untunglah tidak terlalu lama) saya langsung keluar mencari taksi. Karena kebingungan tempat mencari taksi, saya hanya bisa melihat keadaan sekitar. Ternyata naik taksi disini harus beli tiket di loket untuk menghindari supir nakal yang suka nembak harga seenak udel (udel emangnya enak ya?). Begitu saya ditawari taksi oleh salah satu supir nakal, dia mematok harga ke hotel saya dengan harga Rp.150ribu. What? lalu saya bilang :"Masa segitu? saya mau pake argo aja". Dengan santai di jawab "Disini ngga pake argo pak. memang bapak maunya berapa?" Waduh, kok tawar-tawaran kayak naik bajaj gini? Tidak suka dengan supir tadi (untung supirnya juga ga suka sama saya, repot nanti) saya pun ikut antri di loket taksi. Cuma tunggu sebentar, sebutkan nama hotel dan voila! pak penjaga loket bilang : "Rp.105ribu pak". Walaupun masih agak gak percaya sama harganya, tapi setidaknya ini lebih bisa dipercaya. Dan saya pun segera meluncur ke hotel untuk istirahat. 

Di Bali Itu...
Hiii... banyak sesajen di pinggir jalan
Sampai di hotel jam 9:30 bisa apa lagi? Malah resto hotel tempat saya menginap hampir tutup, untunglah saya minta ditunggu karena tidak tau mau makan dimana nanti. Setelah makan saya ingin merubah fasilitas breakfast saya menjadi sahur, tapi ternyata ga bisa. Wah, repot nih, masa ga sahur? Padahal besoknya masih ada puasa 1 hari lagi. Ga hilang akal, setelah ganti baju saya langsung pergi keluar untuk beli makanan yang bisa awet sampai jam 3 pagi nanti. kalau di Jakarta, setiap 5 langkah ada warteg, resto padang, McD 24 jam, tapi setiap 5 langkah malah ketemu sesajen di trotoar, dan tempat makan disini cuma cafe yang kebanyakan sudah mau tutup. 
Sahurnya cuma pakai ini :'(
Minimarket disini juga gak kayak 7Eleven yang bisa beli makanan. Setelah jalan jauh di kegelapan dengan sesajen berserakan, akhirnya saya menemukan secercah harapan (ya elah, apaan sih ini?) Saya menemukan seonggok penjual martabak telor di depan minimarket yang sedang dikerubuti lalat turis karena keheranan cara masaknya. Haha, tuh penjual martabak jadi tenar di kalangan bule-bule. Saya pun ikut antri di antara bule-bule penyuka martabak. Dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya saya sudah memiliki sekotak martabak telur ala Bali yang dibuat oleh penjual martabak yang ternyata dari Jakarta juga, haha. Yah, mudah-mudahan puasanya kuat sahur pake beginian doang, amin.

Hotel Yang Aneh
Waktu masuk hotel ini sih tidak ada sesuatu yang aneh ataupun istimewa. Memang cuma hotel bintang 2 dengan  fasilitas seadanya. Dan keanehan mulai terasa begitu masuk ke kamar. Eits! jangan pikir aneh disini karena ada hantunya ya, bukan itu. Waktu masuk, pintu nya sempit sekali sehingga saya harus miring waktu masuk. Dan kunci yang digunakan adalah kunci gembok lengkap dengan cantelan gembiknya. Bentuk kamarnya sih so so lah, tapi begitu masuk ke kamar mandi, We-O-We..WOW!!! Ternyata kamar mandinya tidak beratap. ya saya tidak salah tulis, TIDAK BERATAP! Mungkin mengambil konsep sesuai nama hotelnya Bali Village, tapi bukan berarti kita harus mandi di ruangan terbuka gini dong? Bagaimana kalau hujan? masa mandi hujan? trus kalau mandi malam/pagi, kabayang angin semriwing kena kulit pasti dingin sekali. Complain saya pun di tolak, karena memang semua kamar seperti itu, dan saya harus puas mandi diintip burung-burung diatas pohon dan pesawat yang lewat (ga keliatan juga kali).
Di sini belum aneh
Lho, atapnya kemana ya?













Masjid Jami' Mujahidin, Tj. Benoa
Lebaran di Bali
Ini pertama kalinya saya lebaran tidak dirumah, dan kebetulan juga lebaran di Bali yang muslimnya menjadi minoritas. Lagi-lagi tidak seperti di Jakarta yang setiap pinggir jalan terlihat masjid dan musholla, disini masjid atau musholla menjadi sesuatu yang langka. Tapi untunglah warga Bali yang mayoritas Hindu sangat toleran kepada agama lain. Mereka dengan senang hati menunjukkan lokasi masjid walaupun letaknya terpencil. Dan Alhamdulillah, masih diizinkan solat Ied, akhirnya saya menemukan sebuah mesjid yang tidak terlalu besar tapi bagus di daerah Tanjung Benoa, kira-kira 2 km dari hotel saya. Agak terharu mendengar sayup-sayup suara takbir dari dalam mesjid (karena suara takbir tidak dikeluarkan) dan sekumpulan orang mengantri masuk masjid. Ya, Solat Ied kali ini lebih mengharukan.

Dalamnya
Suasana habis solat Ied











Mau GRATIS? Ada Konsekuensinya
GRATIS sih GRATIS, tapi harus bisa apa aja. namanya juga di ajak, kalo ga berguna ya ga diajak dong haha. Apa gunanya saya disini? ada dong. Mau tau? Seperti saya bilang diawal tadi, buatin video liburan anaknya Bos, bantu angkatin kopernya, dan ga ketinggalan jadi supir, haha... Berbekal mobil sewaan (serasa bawa angkot) saya harus mempelajari jalan-jalan di daerah Benoa, Nusa Dua, Kuta, Legian, Denpasar dan Ubud dalam waktu 5 hari sajah.Untunglah sudah ditemukan teknologi GPS di hp saya, jadinya ga takut nyasar deh. Tapi yang namanya teknologi GPS ada kelemahannya juga, kalau kebetulan lewat daerah yang minim sinyal 3G, ya jadi bego deh. Udah jalan kemana-mana tapi GPS nya masih stuck disitu aja, akhirnya nanya ke orang juga haha... Awalnya sih asik-asik aja nyetir di Bali, apalagi disana jarang sekali macet. Apa karena pada mudik ya? Dan mimpi buruk itu datang waktu lewat Legian. Jalan kecil, 1 jalur dan macet padat merayap. Saya sudah lama tidak mengendarai mobil manual, akhirnya sindrom "gempor kiri" itu saya alami lagi. 

Numpang motret
Lumayan, Jalan-jalan GRATIS...
Kebetulan rombongan yang saya bawa suka sekali kuliner. 2 hari yang lalu saat saya masih puasa, saya cuma bisa lihatin mereka makan. Tapi setelah lebaran, saya bisa makan sepuasnya haha. Selain makan, kami juga jalan-jalan dan berbelanja ke Kuta, Legian, Denpasar, dan Ubud. Ya lumayan lah, walaupun sebenarnya gaya saya yang backpacker tidak terlalu suka berbelanja di tempat mewah, tapi setidaknya bisa untuk ngadem. Perjalanan dengan mobil juga kurang saya sukai karena tidak bisa sebebas motor, dan parkir disana sulit. Tapi memang dasarnyasaya tidak terlalu suka pantai, jadi selain melihat bule-bule pada mandi matahari, ya liat orang surfing.



Pemandangan sehari-hari di hotel
Ground Zero, Legian
Malam di Legian













Di perjalanan, kami sempat mengunjungi Turtle island yang harus ditempuh menggunakan motor boat. Disana banyak penyu dan beberapa hewan lainnya seperti kelelawar, ular python, landak, elang, dan beberapa burung lainnya. Ini dia travelling ala saya, berkunjung ke tempat seperti ini, murah meriah dan mendapatkan sesuatu yang baru. Selain Turtle Island saya juga sangat suka berkunjung ke Monkey Forest di Ubud. Senangnya bertemu keluarga saya disini haha... Sebenarnya ada Taman Gajah, tapi sayangnya tidak kesana. Ya setidaknya wisata bertemu binatang selama beberapa jam itu membuat saya terseyum lagi setelah perjalanan jauh yang melelahkan.

Elang
Ga tau burung apa?
Bagi dong nyet...













Senengnya ketemu sodara
Awh... lutuna..
Ganteng ya?










Jangan Lupa Orang Rumah
Suasana pasar Sukawati
Selain mengucapkan Lebaran pada orang rumah, jangan lupa juga oleh-olehnya untuk orang rumah. Walau niatnya pingin jalan-jalan, tapi sisihkan lah sedikit untuk beli souvenir. Karena dari kemarin saya cuma bisa melihat Bos saya belanja di toko mahal, akhrinya saya minta untuk menyempatkan mampir di pasar Sukawati. Yang pernah ke Bali pasti tau tempat ini. Disini banyak cinderamata khas Bali yang harganya murah, sampai saya tidak tega menawarnya lagi. Dengan bermodal Rp.200ribu, saya sudah bisa pulang beberapa potong baju, kipas Bali, gantungan kunci dan beberapa souvenir kecil lainnya. Serasa jadi orang kaya saya disana haha... Dan di hari terakhir saya juga menyempatkan membeli beberapa souvenir lagi di Joger dan membeli makanan khas sana di toko Krisna dekat bandara. Tadinya saya mau beli Pia Legong, tapi karena kehabisan Pia Barong pun OK lah. 

Beli souvenir di Joger
Mampir Krisna beli kue
Beli segini total Rp.80ribu










Saatnya Pulang
Kata "Pulang"  adalah satu hal yang tidak disukai. Tapi entah kenapa saya tetap bersemangat waktu pulang? Apakah sudah kangen keluarga saya yang sempat saya tinggal waktu Lebaran? Dan ingin cepat pulang untuk mencicipi ketupat? Mungkin saja. Tapi yang pasti perjalanan pulang tidak menimbulkan kesulitan yang berarti. Selain (lagi-lagi) delay 1 jam, dan kondisi bandara yang sempit, saya jadi makin peka akan keadaan sekitar. Walaupun travelling sendiri tapi masih bisa menikmati. Lalu, apakah saya akan kembali ke Bali dalam waktu dekat ini? jawabannya bisa ya, bisa tidak. Ya, saya ingin kembali JIKA ada GRATISAN lagi atau banyak teman saya yang mengajak saya kesana lagi. Tidak, saya tidak akan kembali JIKA hanya travelling sendiri karena saya tidak suka pantai, biayanya yang relatif mahal, dan cuacanya yang panas melebih Jakarta.
Depannya Ngurah Rai Airport
Ga usah bingung, ada ini
Pesawat SJ 261 ke Jakarta











Jadi, sudah tau kan plus minus nya No Cost Travelling? Mau coba? :)