Sepertinya ini film bioskop terakhir yang saya tonton di penghujung tahun 2014 ini. Rasa penasaran sejak trailernya di putar beberapa bulan sebelumnya yang membuat saya yakin untuk menontonnya. Dan akhirnya di akhir Desember lalu saya baru dapat kesempatan menontonnya di bioskop walaupun saya harus menontonnya di bioskop "bukan" langganan saya. Sangat jarang saya mau nonton film animasi di bioskop dan lebih untuk menunggu di TV saja. Walaupun harus berdesakan dengan penonton yang mayoritas sekeluarga, saya tetap teguh untuk tetap menontonnya. Dan sepertinya tidak teralalu mengecewakan.
Diawali penggambaran karakter konyol Nobita yang pemalas dan cengeng, sampai di ceritakan awal pertemuan Nobita dan Doraemon. Bahkan saya saja yang menonton serial Doraemon tiap minggu pagi jam 8 sejak SD (wah, ketauan deh umur saya haha) baru tau awal mula mereka bertemu. Dan memang di komiknya (ya, dulu saya juga pernah koleksi komiknya) juga ngga dijelaskan detil bagaimana mereka bertemu. Tapi ya sudahlah, intinya mereka bertemu dan berusaha merubah masa depan Nobita supaya... ah sudahlah, nanti spoiler, hehe..
Penggambaran karakter yang lucu dan konsisten dengan versi 2D nya membuat kita bernostalgia dengan tokoh-tokohnya. Semua tokoh utama (Nobita, Doraemon, Shizuka, Giant, Suneo, Jaiko, bahkan orang tua dan guru Nobita) dihadirkan disini. Dan yang membuat film ini menjadi lebih real adalah penggambaran lingkungan perumahan Jepang tempo dulu. Terlihat ibu-ibu sedang ngobrol, tukang sampah di pagi hari, sampai tukang pos dengan sepeda juga ada, haha.. detil sekali, Sound effect nya agak lebay tapi keren. Alat-alat yang pernah diceritakan sepanjang seri di TV dan komiknya secara garis besar di keluarkan. Tapi rasanya kurang puas kalau harus menonton film ini dengan durasi yang agak pendek, yaitu cuma satu setengah jam. Karena banyak konflik yang pastinya bisa diceritakan, tapi harus diringkas seringkas-ringkasnya.
Untuk bagian drama, mungkin sebagian besar orang yang "tersentuh" adalah yang masa kecilnya sangat kenal dengan Doraemon. Sebenarnya (menurut saya) bukan jalan ceritanya yang membuat tersentuh, tapi karena nostalgia dengan karakternya yang membuat kita ngga mau berpisah dengannya. Dan sudah bisa dipastikan mereka adalah orang yang lahir di tahun 80 - 90an haha.. Yah, tokoh Doraemon ini mengingatkan kita oleh seorang sahabat yang selalu membantu disaat susah, dan juga bisa diajak "nakal" kalo mau. Dalam satu setengah jam para penonton dibawa kembali ke 20 tahun yang lalu saat mereka kenal baik dengan robot kucing ini. Film ini cukup menggelikan sakaligus mengharukan untuk siapaun yang menontonnya. dengan ini saya memberi nilai 7,8/10 (Cocok untuk koleksi) dan rekomen untuk siapapun yang ingin merasakan bagaimana memiliki sahabat sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar