Senin, 03 Agustus 2015

Kreatif-kah kamu?

" kreatif/kre·a·tif/ /kréatif/ a 1 memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; 2 bersifat (mengandung) daya cipta: pekerjaan yg -- menghendaki kecerdasan dan imajinasi; "

image : dreamstime.com


Pastinya kita udah sering dengar kata ini, tapi apakah ada unsur "kreatif" dalam diri kita? di tulisan saya kali ini saya akan membahas apa itu kreatif, kreator dan kreasi.

Kreasi adalah sesuatu yang kita buat, bisa dalam bentuk hal seni, atau pemikiran yang belum kepikiran sebelumnya. Sedangkan kreator adalah si pembuatnya yang membuat sesuatu diluar pemikiran orang lain. Dan kedua unsur inilah yang membuat istilah Kreatif. Setidaknya itu menurut saya, kalo ngga pas ya maafin aja yah, namanya juga menyampaikan pikiran kreatif saya haha...

Lalu, setelah kita tau apa itu arti dari kreatif, apakah kita termasuk orang-orang kreatif? Coba dipikirkan beberapa hal dibawah ini.

Orang Kreatif Selalu Berpikir
Apakah kamu pernah ngga bisa tidur gara-gara kepikiran hal yang ngga selesai-selesai ujungnya? atau pernahkan kamu perhatikan tanganmu ngga bisa diam walaupun badanmu lagi ngga melakukan apa-apa? Kalo ya, mungkin kamu termasuk orang kreatif. Orang kreatif cenderung ngga bisa diam dan selalu berpikir entah itu berpikir soal membuat sesuatu yang baru, atau mungkin ingin menyempurnakan sesuatu yang sudah ada. 

True Story
Sejak kecil saya selalu memikirkan hal yang saya alami seharian itu. Misalnya, pada saat sekolah saya berpapasan dengan seorang guru tapi ngga memberi salam. Saya langsung berpikir, kenapa tadi saya diam saja? apa jadinya kalau tadi saya menegur guru itu duluan mungkin saja saya lebih mengenal guru itu dan kita bisa lebih akrab lalu kalau suatu saat saya ada kesulitan saya bisa minta bantuan kepadanya dan bla.. bla... bla... Ya. dari hal kecil yang sepele akhirnya bisa membuat cerita dan kemungkinan lainnya. Karena hal kecil yang bisa saya besar-besarkan dalam pikiran saya, tak heran sejak SD guru saya selalu mengikut sertakan saya di setiap perlombaan mengarang dan membuat cerpen. Dan keuntungan untuk saya hingga sampai saat ini, saya bisa berkreasi membuat cerita pendek dalam bentuk film, atau sekedar menulis di blog ini. Pikiran berlebih ini selalu datang disaat saya diam, misalnya mau tidur, di toilet, dan bahayanya pada saat saya berkendara. Makanya saat sedang menyetir, naik motor, naik sepeda bahkan sedang jalan kaki jauh saya selalu sempatkan mendengarkan musik untuk mengalihkan pikiran saya memulai ceritanya sendiri. Mengerikan? ngga juga.

Biasanya Introvert
Introvert atau bisa diartikan orangnya tertutup, ngga terbiasa dengan keramaian. Mereka biasanya sering menyendiri karena bisa lebih fokus dengan pikirannya tanpa terganggu pemikiran orang lain. Walau ada juga orang kreatif yang suka bergaul untuk menambah referensi, tapi tetap dalam proses berpikir kreasinya mereka butuh kesendirian. Tau Steven Spielberg? Dia adalah sutradara Hollywood terbaik yang terkenal akan sifatnya yang introvert. Dan lihatlah karya dari seorang introvert yang kebanyakan Mindblowing.

True Story
Saya adalah introvert akut. Sejak TK hingga Kuliah susah untuk bergaul. Bukannya ngga punya teman, saya punya kok teman tapi bisa dihitung. Dan teman yang saya pilih juga biasanya bukan sembarang orang, saya hanya berteman dengan orang yang bisa menerima ke-introvert-an saya. Apakah introvert sama dengan minder? Ngga juga, buktinya saya sejak SMU punya kehidupan normal layaknya anak ABG saat itu. Punya teman, pacaran, bahkan saya punya grup band sendiri. Ngga ada yang salah kok dengan sifat introvert. Tapi saya sempat mengalami kemunduran karena ke-introvert-an saya pada saat kuliah. Banyak hal perkuliahan yang mengharuskan saya untuk berorganisasi dengan sesama teman kuliah yang lain. Walaupun ngga nyaman saya tetap jalani walaupun seringkali saya mengerjakan tugas organisasi seorang diri karena lebih menyenangkan kalau sedang sendiri. Saya juga jarang bergaul kalau ngga ada tujuan pastinya, maksudnya saya sangat menghindari nongkrong-nongkrong ngga jelas. Karena biasanya kalau nongkrong tanpa tujuan ngga akan menghasilkan apa-apa atau malah ngomongin orang lain. Disaat bekerja pun saya agak terintimidasi dengan sifat introvert saya. Saya pernah bekerja part time sebagai pegawai toko pakaian di salah satu mall di Jakarta Barat yang mengharuskan saya untuk mengajak calon customer untuk melihat produk saya dan menjualnya. Walaupun berat, saya harus menekan sifat saya dan berusaha menjadi orang lain untuk 8 jam shift saya. Dan hingga kini saya bekerja di dalam kantor, saya lebih menikmatinya karena saya bisa bekerja sendiri, walaupun harus berhubungan dengan orang lain, tapi untungnya seringkali hanya lewat telepon. Jadi, apakah introvert itu hal yang buruk? pikirkan sendiri.

Selalu Mencoba Sesuatu Yang Baru
Biasanya orang kreatif itu "bosenan" atau gampang bosan. Kalau mereka sudah tau satu hal, atau bahkan sudah hafal mati dengan hal itu biasanya akan menambah hal baru atau mungkin berpindah ke hal lain. Karena sifatnya yang selalu berpikir tadi itu akhirnya hal yang sudah dikuasainya terasa sudah ngga seru lagi. Malah dengan kata lain "saya bisa menyelesaikan hal itu sambil tidur". Hal ini bisa jadi baik ataupun buruk. Hal baiknya, seorang yang kreatif bisa mempunyai banyak kebisaan dan pengalaman baru. Tapi hal buruknya, pikirannya akan terpencar kemana-mana alias ngga fokus. Mungkin ada baiknya untuk sesuatu yang menghasilkan, misalnya pekerjaan, harus difokuskan sedangkan yang bersifat hobby bisa saja mempelajari semuanya. Win win solution kan?

True Story
Saya adalah orang yang "bosenan", walaupun bosennya agak lama hehe.. Segala hal yang menurut saya "keren" mau saya cobain, walaupun ada juga yang belum kesampaian. Mulai sejak SD saya suka menggambar, lalu waktu SMP pikiran saya teralihkan dengan teknologi komputer akhirnya passion saya beralih ke teknologi. Karena masih susah mencari informasi tentang teknologi akhirnya passion saya beralih lagi ke musik. Ya, saya pernah punya band waktu SMU dan bukan cuma 1, tapi ada 3 dalam waktu bersamaan. Bukannya serakah, tapi karena saya ngga mau terpaku dalam 1 gaya bermusik. Tapi memang saya bukan robot yang bisa menjalani 3 band dan sekolah secara bersamaan, akhirnya saya harus merelakan 2 band saya tinggalkan dan hanya punya 1 band dan fokus ke sekolah. Band ini saya lakukan sampai lulus kuliah. Walau agak keteteran waktu harus memilih kuliah, band atau pekerjaan part time saya. Tapi setelah saya memiliki pekerjaan kantoran, saya harus meninggalkan semua kesukaan saya itu. Ditambah saya harus fokus ke pekerjaan yang kebetulan bukan keahlian saya, dan mengharuskan saya ahli di bidang itu. Hitung-hitungan bukan bidang saya, malah sejak dulu saya menghindarinya tapi sekarang menjadi mata pencaharian saya. Walaupun awalnya berat tapi pelan-pelan saya bisa menjalaninya, walaupun saya ngga menutup diri untuk tetap belajar yang lain. Sejak saya jadi rang kantoran saya jadi jarang menggambar, jarang main musik lagi, dan akhrinya teralihkan ke dunia photography. Teman saya meracuni saya ke dunia photography. Untunglah harga kamera diluar jangkauan saya yang membuat saya mengurungkan diri untuk masuk ke dunia photography, tapi dasar "jahat" teman saya itu, dia malah meminjamkan kameranya ke saya dan menyuruh saya mencobanya selama seminggu. Dan dari situlah kecintaan saya di dunia photography dimulai. Dari awalnya asal jepret, dan akhirnya sekarang saya merasa risih sendiri kalau hasil foto saya biasa aja. Tapi hati kecil saya punya pikiran lain, kenapa harus mengikuti arus? kenapa ngga coba hal lain diluar kebiasaan orang lain? Daripada cuma membuat foto, kenapa ngga membuat video? Nah loh! pikiran darimana itu? Memang dari dulu saya suka dengan film. Di setiap melihat shooting film saya selalu memperhatikan sang kameraman dibanding sutradara yang kesannya cuma bisa teriak ACTION!!. Ditambah saya pernah diajak untuk melihat proses editing film di sebuah rumah produksi. Ternyata menyambungkan gambar sampai menjadi sebuah cerita itu ngga gampang, tapi asik! Kenapa saya ngga coba menggabungkan apa yang saya bisa jadi satu produksi? Saya bisa bikin cerita, musik, sedikit banyak tau angle photography, dan belajar editing sambil jalan. Dan tahun 2009 dengan berbekal kamera video pinjaman saya mulai membuat film pendek yang amatir banget tapi yah itulah hasilnya haha.. Berawal dari situ saya mulai menabung untuk masuk ke dunia multimedia ini dengan investasi pertama saya sebuah kamera camcorder untuk membuat film pendek berikutnya. Kemampuan saya membuat video bukan cuma mentok di film aja, saya juga sesekali membuat video liputan yang menurut saya lebih seru karena semuanya on the spot dan ngga dibuat-buat. Jadi, punya banyak kebisaan karena selalu coba hal baru itu baik atau buruk?


Cara Berpikir Yang Berbeda
Pernah dengar istilah "Think Out of The Box"? atau dengan kata lain berpikirlah dengan cara diluar kebiasaan. Seorang yang kreatif biasanya selalu berpikir apa yang menurutnya lebih memudahkannya. Kadang seorang kreatif terkesan pemalas karena seringkali melakukan pekerjaan dengan cara jalan pintas. Tapi justru selama jalan pintas itu bersifat positif berarti si kreator mampu membuat pemikiran baru yang membuat sesuatu lebih efisien. Seringkali orang awam membutuhkan seorang kreatif ini untuk memberikan ide yang biasanya sih jawabannya simple tapi hanya si kreatif ini yang mampu memikirkannya. Seolah bisa meramalkan masa depan, orang kreatif biasanya lebih senang kalau dirinya membuat sesuatu yang baru yang nantinya akan diikuti orang lain, bukan malah sebaliknya. Walaupun seringkali pikirannya bertentangan dengan tren yang ada, biasanya si kreator yang sukses akan mempertahankan bentuk pemikirannya sampai orang lain mengerti maksud dan tujuannya dan membuat para awam yang dulunya mengejek malah akan berbalik mengikuti. Tapi sayangnya pikiran kreatif ini sering dimanfaatkan dan disalahgunakan bagi orang yang ngga bertanggung jawab.

True Story
Walaupun di kantor pekerjaan utama saya adalah bersifat administratif alias hitung-hitungan, tapi seringkali saya memberikan ide untuk marketing dan design nya. Dan alhamdulillah seringnya diterima. Bahkan teman-teman saya malah menjadikan saya tempat curhat, bukan cuma masalah pekerjaan tapi juga seringnya masalah percintaan haha.. Bukannya ngga mau kasih masukan, tapi bukan berarti saya master of decision maker. Pikiran saya yang kadang kontradiksi dengan teman yang lain kadang menjadikan saya dijauhi teman-teman saya sampai akhirnya saya tunjukkan maksud saya dan akhirnya mereka menerima. Saya akan mencari cara lain yang lebih praktis dan kecil resiko dibanding mengikuti aturan baku. Itulah kadang di kantor saya sering ditegur karena terkesan ngga mengerjakan rentetan pekerjaan yang membosankan ini menjadi lebih praktis dan efisien yang ujung-ujungnya hasilnya sama baiknya.

Berkreasi Untuk Memberi
Seorang kreator akan sangat bangga kalau hasil karyanya bisa dinikmati orang banyak dan bukan cuma disimpan dalam lemarinya. Entah yang masih amatir atau sudah profesional pasti menginginkan karyanya di kenal atau digunakan banyak orang. Hasil kreasi juga bisa bisa mengubah nasib si kreator atau malah penggunanya. Jadi si kreator dan penikmat kreasi bisa saling mendapatkan manfaatnya.

True Story
Sejak saya menulis blog ini beberapa tahun yang lalu, saya ngga pernah menyangka ada yang membaca blog saya. Tapi daripada pikiran di otak saya rembes (halah... kepenuhan sampe rembes) mending saya tulis disini aja. Ya minimal kalo ngga ada yang baca, buat saya baca lain waktu aja. Lalu kemampuan saya bermain musik pasti ngga akan bermanfaat kalo cuma main sendiri di dalam kamar pakai headphone, dan yang pasti akan cepat puas kalo ngga pernah dengar kritik dari orang lain. Lalu video saya cuma numpuk di harddisk kalo ngga saya share di Youtube. Ilmu editing saya juga ngga akan bertambah kalo cuma saya pake sendirian tanpa berbagi ke orang lain. Tuhan memberikan gift kepada saya pikiran bertumpuk, rasa cepat bosan dan sifat introvert, kenapa saya ngga manfaatkan ini semua? Dari pikiran yang bertumpuk itu saya pecah menjadi beberapa bagian yaitu menambah kebisaan di bidang lain, yang kesemuanya saya sempurnakan seorang diri berbekal sifat introvert saya dan hasil dari kesemuanya saya bagikan ke banyak orang supaya bisa menikmati gift dari Tuhan yang diberikan ke saya. Kadang ada yang bertanya ke saya "Kenapa kok jadi orang rajin amat bikin begituan? emang ada uangnya?". Uang memang penting, tapi bukan yang paling penting. Dan hal yang saya kerjakan sampe saat ini pasti ada hasilnya suatu saat nanti, kapan? saat ini juga, tapi mungkin saya belum merasakannya.


 
Setelah membaca artikel saya yang panjang ini, apakah kamu seorang yang kreatif? Kalau iya, berarti kamu adalah orang yang ngga bisa diam seperti saya haha... Terus dikembangkan ya, dan jangan lupa berbagi hasil kreasimu supaya tetap ada keinginan berkreasi lebih baik lagi. Untuk yang baru menyadari dan baru memulai, jangan ragu jadi orang kreatif. Jadi orang kreatif itu asik kok, bisa cepat beradaptasi dan banyak teman. Jangan pernah membandingkan hasilmu dengan hasil orang lain, karena sebuah karya cuma bisa dinilai lewat hati, bukan hitungan matematis. Jadi tunggu apa lagi? yuk berKREASI, dan jadilah KREATOR yang KREATIF :)

-DT-
Agustus 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar