Late post.... Baiklah, ini perjalanan 26 September - 3 Oktober yang lalu. Dengan uang 2 juta, saya backpacker-an di pulau seberang selama satu minggu.
Sabtu, 26-9-2015
Dari Banjarmasin, saya terbang ke bandara Juanda, Surabaya. Di Juanda saya dijemput seorang teman dunia maya (sesama penikmat buku, sesama penjual buku meski sekarang saya sudah tidak jualan buku lagi, dan tempat saya biasa beli buku), Jamal atau biasa dikenal dengan Om Buku. Mas Jamal memberikan tawaran jalan-jalan keliling Surabaya, tapi karena keliling Surabaya rencananya saat mau balik ke Banjarmasin, dan rencana hari ini adalah ke Malang, maka saya langsung minta antar ke terminal bus Bungurasih (Purabaya). Sebelum ke terminal, kami makan siang menikmati soto, dan sesampai di terminal saya pamit dengan Mas Jamal, berterimakasih sebanyak-banyaknya, dan minta numpang nginap sebelum nanti pulang.
Saya naik bis jurusan Arjosari, Malang. Hanya dengan tarif 15.000, saya sudah sampai di Malang. Tujuan saya pertama adalah kost teman yang letaknya di Kota Batu, namun tidak jauh dari perbatasan Malang-Batu. Untuk ke sana, saya naik angkot jurusan terminal Landung dengan kode ADL, dan dari terminal Landung saya naik angkot jurusan Batu.
Hari sudah malam ketika saya sampai di kost Fajri, teman saya itu. Dengan Fajri dan motornya, kami jalan-jalan menikmati malam di kota Malang.
Minggu, 27-9-2015
Paginya, ditemani Fajri kami ke Kota Batu, menanjak ke Gunung Banyak untuk menyaksikan paralayang (sebenarnya ingin mencoba, tapi karena mahal jadinya cuma 'menyaksikan').
Di Gunung Banyak juga ada rumah pohon yang dikelola dengan sangat apik. Masuk ke kawasan rumah pohon cukup membayar tiket 5.000. Namun sayangnya, karena hari itu adalah hari Minggu, pengunjung sangat banyak, maka untuk foto-foto di rumah pohon harus antri dulu.
Selain itu, juga ada misi lain ke tempat ini, yaitu ketemuan sama Panglima Kumbang, agen resist Malang yang rumahnya sangat dengan dengan Gunung Banyak ini. Beliau ini sudah level 16 lho... Saya dikasih dia xmp, ultrastrike, reso, dan power cube L8 hingga inventory saya penuh. Makasih banyak Panglima!
Sebelum terlalu sore, saya dan Fajri turun, kembali ke Kota Malang, dan meneruskan jalan-jalan ke Pantai Balekambang. Saya kira pantai ini cukup dekat, dan katanya hanya sekitar 2 jam dari kota Malang, atau 3 jam dari kota Batu dengan kecepatan normal. Tapi menjelang magrib barulah kami sampai. Sepertinya kami tidak menggunakan 'kecepatan normal'. Yah, maklum, tiap persimpangan kami stop untuk tanya jalan, mungkin lebih 10 kali kami stop hanya untuk itu. Namun bagaimanapun, kami akhirnya sampai. Dan pantai ini benar-benar luar biasa. Selain pemandangannya yang cantik, juga terdapat pura yang membuatnya mirip dengan Bali (teman-teman yang melihat foto saya mengira itu di Bali), dan airnya juga sangat jernih meskipun ombaknya cukup kuat.
Kami harus menginap, sebab selain badan yang sudah sungguh capek, kami belum sempat menikmati keindahan pantai ini karena keburu malam.
Senin, 28-9-2015
Keesokan paginya barulah kami foto-foto sepuasnya sembari menikmati matahari terbit.
Setelah puas, kami bergegas balik ke kota Malang karena Fajri ada jadwal kuliah. Mampir di stasiun kereta untuk membeli tiket jurusan Jogja (saya kurang beruntung karena tiket yang paling murah sudah habis, paling murah yang tersisa adalah 140.000 dengan jam keberangkatan malam), mengantar Fajri ke kampusnya, lalu dengan motornya saya jalan-jalan sendiri keliling-keliling kota Batu sambil main Ingress. Ketika Fajri selesai kuliah saya diantar Fajri ke Stasiun Malang setelah sebelumnya nongkrong di depan Balai Kota Malang yang letaknya tidak jauh dari stasiun sambil menunggu jam keberangkatan.
Terimakasih Fajri atas kebaikannya yang luar biasa selama saya di Malang... Saya tahu kamu senang direpotkan, jadi saya tidak perlu minta maaf karena sudah banyak merepotkan.
20.15, kereta berangkat. Malam yang panjang saya habiskan di kereta.
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar