Gua Rancang Kencono
Gua bersejarah Peninggalan Laskar Mataram
Anda berencana Liburan ke Jogja ? Saya punya referensi bagus di jamin anda gak menyesal untuk melepas penat dan merefresh pikiran anda setelah lelah bergelut dengan pekerjaan. Gua rancang Rencana begitulah orang - orang menyebutnya , saya belum tahu pasti asal usul penamaan Gua itu. Asal penamaan itu adalah bahasa jawa ,Guo ( gua ) , Rancang ( merancang atau mengatur segala sesuatu sebelum bertindak ) , Kencono ( emas atau sesuatu yang berharga ) .
Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten yang wilayahnya termasuk dalam Kawasan Karst Pegunungan Sewu dengan bentang alam yang unik. Selain fenomena di permukaan (eksokarst) yang berbentuk perbukitan karst, di Gunungkidul juga terdapat fenomena di bawah permukaan (endokarst) yang berbentuk sungai bawah tanah, lembah, telaga, hingga luweng dan gua. Karena itu tak heran jika Gunungkidul memiliki banyak gua yang tersebar di perut bumi.
Salah satu gua yang bisa dimasuki siapa saja tanpa peralatan khusus adalah Gua Rancang Kencono yang terletak di Desa Wisata Bleberan.
Berdasarkan buku "Mozaik Pusaka Budaya Yogyakarta" yang disusun oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta, Gua Rancang Kencono merupakan gua purba sejajar dengan Gua Braholo yang terdapat di Kecamatan Rongkop, hal ini didasarkan pada penemuan artefak dan tulang belulang yang diperkirakan hidup pada ribuan tahun yang lalu. Gua yang mempunyai ruangan luas dan lapang dengan pohon klumpit (Terminalia edulis) yang diperkirakan sudah berusia lebih dari 2 abad ini pernah dijadikan sebagai tempat persembunyian dan pertemuan Laskar Mataram pada saat menyusun rencana untuk mengusir Belanda dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Karena digunakan untuk merancang strategi demi tujuan mulia maka gua ini dinamakan Gua Rancang Kencono.
Untuk memasuki Gua Rancang Kencono cukup menuruni tangga batu yang sudah dibangun sejak dulu. Sebatang pohon klumpit yang tingginya sudah melampaui atap gua menyambut dengan gagahnya. Lubang besar akibat lapuk terlihat di batang pohon menjadi penanda usianya yang sudah renta. Gua Rancang Kencono memiliki sebuah pelataran atau ruang yang luas dan bisa digunakan untuk mengadakan pertemuan. Stalaktit tampak menghiasi langit-langit gua, banyak diantaranya sudah mati sehingga tidak terlihat lagi air yang menetes. Di sebelah ruangan yang luas terdapat ruang kecil dan sempit serta gelap gulita. Untuk memasuki ruang ini saya harus melewati sebuah celah kecil dengan merunduk. Di dalam ruang yang sempit ini terdapat lukisan bendera merah putih serta kata-kata penyemangat yang ditujukan kepada para pejuang. Baru 10 menit di ruangan udara sudah terasa pengap, kembali ke pelataran pun menjadi pilihan.
Selain relung gua yang sempit dan gelap, di sisi lain juga terdapat lorong yang konon menghubungkan Gua Rancang Kencono dengan Air Terjun Sri Gethuk. Saat memasuki lorong tersebut saya harus berjalan jongkok bahkan sesekali merangkak karena langit-langitnya sangat pendek. Menurut pengelola, sebagian lorong tersebut telah runtuh sehingga tidak bisa ditelusuri. Saat malam menjelang, Gua Rancang Kencono yang disinari samar cahaya bulan terlihat mistis sekaligus eksotis. Redup cahaya bintang dan sinar lampu taman yang tidak terlalu benderang menjadi teman setia berbincang sambil menikmati secangkir wedang jahe. Derik serangga berpadu dengan desau angin menciptakan simfoni alam yang merdu dan mengiringi obrolan hingga larut malam.Anda penasaran ? Liburan Besok mari di coba ,saya sudah besok giliran anda .
Lebih jelasnya sobat bisa kunjungi google maps ini Sumber : Sebagian artikel dari yogyes.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar