Jumat, 10 Mei 2013
Ke Solo, Ikut Asean Blogger Festival Indonesia 2013 #3: Andai Aku Bisa Ngomong Inggris
Hari 3
Acara berupa rangkaian seminar dan diskusi dimulai dari pagi hari. Terhalang teman sekamarku Eriek, duduk seorang cewek cantik dari Burma. Eriek mengajak cewek itu ngomong, mereka pun cas-cis-cus ngomong Inggris. Ah, dari malam tadi orang-orang asik ngomong Inggris dengan peserta-peserta dari luar Indonesia, dan sekarang hal itu kembali terjadi di sampingku. Aku, jangankan bisa ngomong, ngerti pun tidak kalau orang bicara bahasa Inggris.
Kebodohanku akan bahasa Inggris semakin mengejekku ketika moderator dan para panelis menyampaikan materi dengan bahasa Inggris. Aku terpatung, tak mengerti sama sekali, tak mengerti kenapa tiba-tiba peserta tepuk tangan, tiba-tiba peserta tertawa, tiba-tiba peserta berseru-seru.
Kebodohanku itu semakin tampak jelas ketika seorang cewek asing, entah dari negara mana, mau duduk di sampingku. Ia bertanya dengan bahasa Inggris yang kutebak artinya mungkin apakah ia bisa duduk di sampingku. Kujawab, “Yes.. Yes!”
Lalu ia bertanya lagi, tidak tahu kenapa, mungkin maksudnya tadi apakah ada orang yang menempati kursi di sampingku itu. Kutunjuk peserta dari Banten yang pindah duduk ke depan. Aku ingin mengisyaratkan bahwa silakan duduk, sebab yang duduk di situ sebelumnya sudah pindah ke depan, jadi silakan saja duduk. Tapi cewek asing itu masih ragu untuk duduk. Aku yang tak bisa berkata-kata cuma bisa mengambil note yang terletak di meja sampingku, kemudian dengan isyarat tangan mempersilakan si cewek asing duduk. Ia pun akhirnya duduk.
Masalah kembali muncul ketika aku dan Eriek mau keluar, karena terhalang si cewek asik tadi maka aku harus permisi dengannya. Tapi aku tidak tahu harus bicara apa, tak mungkin juga aku menyentuh tangan atau bahunya untuk memberi isyarat. Eriek menyadari itu, dan langsung berkata pada si cewek asing, “Excuse me...” Ah, bukankah aku pernah diajarkan kalimat tersebut?! Sial!
Pemateri yang paling banyak mendapat perhatian dari peserta ialah Prof. Hermawan Kartajaya. Kata peserta lain, ia orang yang terkenal. Tapi aku tidak kenal :)
Materi yang bisa kutangkap ialah apa yang disampaikan Dinas Pariwisata Kota Solo, karena menggunakan bahasa Indonesia. Pak Dinas menjelaskan bahwa Solo tak punya apa-apa kecuali seni dan budaya. Dan pemerintah berhasil mengembangkan dua hal tersebut dengan sangat baik. Ada kalender kegiatan seni dan budaya yang dibagikan pada pengunjung kota Solo. Hampir tiap hari ada kegiatan seni budaya. Luar biasa. Andai Pemko Banjarmasin juga seserius demikian dalam mengembangkan seni dan budaya, pastilah akan menjadi tujuan penting dalam wisata seperti Solo..
Malam hari, peserta diarahkan untuk mengunjungi Mangkunegaran, di sana akan diadakan acara setahun sekali, yaitu Mangkunegaran Art Festival. Kami berjalan kaki menuju tempat tersebut, sebuah panggung berbentuk rumah joglo yang berumur ratusan tahun. Berbagai penampilan disuguhkan di sana. Aku dan Pak Samsuni juga menikmati nasi (yang entah apa namanya) yang dijual di sana. Enak tenan!
Karena hal-hal berbau kesenian daerah seperti ini sudah sering kunikmati di Banjarmasin, aku menghabiskan waktu di sana dengan ngobrol bersama Gunawan, sedangkan Pak Samsuni asik foto-foto dengan kamera LSR-nya.
Gunawan berasal dari Klaten, karenanya ia katanya di blog lebih akrab dengan nama Gunklaten. Namun ia kerja di Surabaya, sebagai ahli SEO sebuah perusahaan pengembang aplikasi untuk Android. Nah, mumpung ketemu pakarnya, aku tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Akan kugali ilmu SEO sebanyak-banyaknya dari Gunklaten. Tapi akhirnya kami justru lebih banyak cerita tentang daerah masing-masing.
Seusai pertunjukan, sekitar belasan orang blogger, berkumpul untuk jalan-jalan mencari makan di pinggir jalan. Selain aku dan Pak Samsuni, ada Gunklaten, Eriek, Mang Ijazi, Erfano, & Mbak Asri. Yang lainnya aku belum kenal.
Setelah cukup jauh jalan kaki kami akhirnya ketemu warung yang cocok. Acara makan-makan tersebut makin asik ketika ada sekelompok pengamen yang sungguh-sungguh asik. Pak Samsuni sampai joget-joget :)
Sampai hotel, aku dan beberapa orang lain yang tadi juga ikut makan bareng mampir di salah satu sudut hotel ketika ada sekelompok blogger yang kumpul-kumpul. Kumpulan tersebut dipimpin oleh Kaka Akin, blogger Samarinda. Setelah mendengarkan sebentar, tahulah aku kalau Kaka Akin mau bagi-bagi kaos, tapi untuk itu ada kuisnya. Aku pun berlama-lama di sana :)
Kuisnya ialah menceritakan salah satu dari dua topik. Topik pertama, apa yang membuatmu merasa di rumah ketika jauh dari rumah. Topik kedua, ceritakan tentang teman sebangku waktu SD. Keduanya harus dengan hati. Aku dapat topik yang kedua. Aku cerita, meskipun akhirnya kalah juga. Tapi tak apa, yang penting fun...
Beberapa blogger cowok, termasuk aku masih bertahan di sana ketika acara sudah bubar, mencicipi nikmatnya oleh-oleh dari blogger Aceh, kopi Aceh. Aku tak bisa banyak mencicipi, takut nanti tidak bisa tidur, sementara besok masih banyak agenda yang mengharusnya stamina fit.
See you...! *sok English*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar