Kamis, 09 Mei 2013

Ke Solo, Ikut Asean Blogger Festival Indonesia 2013 #2: Solo Nyaman, Solo Berkesan

kamar baru
Hari 2

Acara baru akan dimulai malam hari, pukul 19.30. Aku jalan-jalan keliling hotel, melihat-lihat apa saja yang biasa dilakukan orang kaya. Ada kolam renang dan bue berbikini di sini. Ada souvenir-souvenir yang dijual dengan harga berkali-kali lipat. Hotel ini didesain dengan arsitektur jawa. Semua dipoles dengan model yang mengesankan Jawa. Ada peralatan lengkap musik gamelan Jawa. Musik gamelan disetel di lobi dan ruang makan.
Aku sudah menempati kamar baru, tidak lagi sekamar dengan panitia. Satu kamar ada tiga orang, tapi belum ada yang datang selain aku. Peserta mulai berdatangan hari ini. Ah, berarti aku peserta pertama yang datang! :D

kolam renang kusuma sahid prince hotel solo
Sebenarnya enak juga di kamar Mas Yulef dan Mas Erfano. Aku bisa tahu langsung suara dari panitia, keluhan-keluhan mereka tentang manjanya peserta, bagaimana mengelola dana, dan lain-lain. Namun tak apa lah pindah kamar, aku jadi bisa mengenal orang-orang baru. Panitia memang sudah mengatur agar peserta dari daerah yang sama ditempatkan terpisah, jadi aku tidak akan sekamar dengan Pak Samsuni.
Dari surat pemberitahuan, cuma sarapan yang digratiskan pihak hotel, maka mau tak mau aku harus cari makan siang. Aku keluar hotel, berjalan tidak jauh dan singgah di warung gudeg. Dengan penjaga warung, aku terlibat pembicaraan yang menarik. Dari penjaga warung itu pula aku tahu saat itu jam berapa (aku langsung mengatur jam di ponselku agar sesuai) dan zuhur pukul 11.30-an waktu setempat. Beda satu jam berarti dengan di Banjarmasin, jadi waktu shalat yang lain tinggal dikurang satu jam saja dengan biasanya di Banjarmasin. Ah, Solo...
gudeg solo
Sore hari datang teman sekamar, yaitu Pak Ijazi dari Serang, Banten. Kami berkenalan. Ia adalah bapak tiga anak, karenanya aku memanggil “Pak”. Pak Ijazilah yang meminjamiku baju batik buat acara di kediaman walikota Solo pada malam nanti (aku baru tahu bahwa peserta harus mengenakan batik pada acara tersebut).
Jam tujuh malam Pak Ijazi keluar kamar buat lihat-lihat. “Sudah banyak orang di depan buat nunggu berangkat ke rumah walikota,” terang Pak Ijazi sekembali ke kamar. Tapi karena acaranya masih setengah jam lagi, kami tetap bersantai di kamar. Aku keluar kamar pukul 19.20, dan plang! Kami ternyata sudah ketinggalan!
Aku memberitahu Pak Ijazi. Ada beberapa peserta juga yang ketinggalan. Mas Yulef kukabari. Ia lalu menelpon, menanyakan jumlah orang yang ketinggalan dan memberitahu nanti akan ada jemputan. Bersama orang-orang yang ketinggalan itu kami saling berkenalan dan foto-foto :)
Jemputan datang, kami berangkat bersama dua peserta dari Burma, seorang pemuda dan cewek cantik 8). Rumah walikota Solo memang hebat. Acara berlangsung di halaman belakang. Banyak peserta yang berdiri karena tidak dapat tempat duduk, maklumlah, pesertanya sangat banyak. Beberapa pejabat memberi sambutan termasuk Sang Walikota yang aku tidak tahu siapa namanya. Pak Walikota menjelaskan bagaimana perkembangan Kota Sola. Bagaimana pemerintah memajukan usaha-usaha kecil demi kesejahteraan warganya, bagaimana meningkatkan pendidikan untuk mereka yang tidak berkecukupan agar bisa siap kerja, salah satunya pelatihan las dalam air. Beliau juga cerita bagaimana merelokasi pedagang kaki lima selama 9 hari 9 malam tanpa ada kekerasan, bagaimana memanusiakan manusia. Aku terkesan.
dinner di kediaman walikota solo
Tapi aku tak dapat tempat duduk, juga yang terpenting aku tak punya kenalan akrab. Orang-orang ramai, mereka seperti reuni, ketemu teman lama. Aku benar-benar sendiri. Beruntunglah, saat acara sudah hampir selesai Pak Samsuni datang. Aku pun akhirnya punya teman bicara.
Acara selesai. Peserta kembali ke hotel mereka, sebagian di hotel Kusuma Sahid, sebagian lagi di hotel Sahid Jaya. Pak Samsuni ikut ke hotel Kusuma Sahid, karena barang beliau di sana, meskipun akhirnya beliau ditempatkan di hotel Sahid Jaya.
Teman satu kamar yang lain ternyata tiba saat acara di kediaman walikota juga, sama seperti Pak Samsuni. Ia Erik, blogger dari Palembang dan ayah satu orang putri berumur 6 bulan.
Itu saja cerita hari ini. Aku ingin tidur dengan nyenyak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar