Kembali saya membuat film. Dan ini pertama kalinya saya memproduksi film di tahun yang sama. Bukannya sok-sok an kayak sutradara Hollywood yang memang produksi lebih dari setahun sekali, tapi memang saya ngga mau sembarangan produksi film kalo memang belum siap. Pinginnya sih film yang saya buat itu beda dari film indie yang banyak orang buat. Entah itu dari jalan cerita, logika dan teknik pembuatan. Tapi yah, namanya juga otodidak, rasanya kalo maksain idealis gitu susah juga ya? Selama ini saya cuma belajar dari film yang saya lihat dari TV luar negeri (saya langganan TV cable) supaya dapat ide yang beda daripada nonton sinetron yang tiap tahun itu ke itu aja. Di tambah referensi pembuatan dari YouTube. Itulah kedua sumber referensi saya membuat film. Begitu pula halnya waktu saya membuat film SAMA, Mana Keren...? (SMK) ini.
Alat seadanya |
Sebelumnya saya sudah dari sebelum film KOiN jilid 2 pingin buat film seperti ini. Karena saya merasa kesulitan mencari cast. Tapi saat itu saya belum tahu teknik pembuatannya, jadi saya urungkan untuk membuatnya. Tapi untunglah saya menemukan tekniknya di Youtube dan mempelajarinya sendiri. Karena memang saya bukan orang film sungguhan, makanya proses belajarnya pun makan waktu agak lama. Selain mempelajari teknik pembuatannya, saya juga harus memikirkan jalan cerita yang memang cocok dijadikan untuk film ini. Lagi-lagi saya harus membuatnya sesederhana mungkin supaya banyak yang bisa mengerti maksud dari film ini.
Awal Pemberian Judul
Jadi crew sendiri |
Proses Shooting
Berduaan aja |
Motret juga sendiri |
Liat tuh lampunya |
Pegang lampu sendiri juga |
Post Production
Setelah seharian kami berkutat di dalam rumah itu, saat itu juga saya mulai mentransfer ke laptop saya. Karena orang rumah penasaran dengan hasilnya, akhirnya saya tunjukkan hasilnya di TV. Materi masih mentah dan belum jelas jalan ceritanya. Mereka yang menontonnya sama sekali ngga mengerti saya mau buat film seperti apa. Sesekali ada pertanyaan : "Kok diulang-ulang terus sih?" haha, saya cuma bisa bilang : "Ini belum jadi, nanti aja lihat hasilnya ya, baru ngerti."
Proses editing = 5 hari |
Dan, ternyata saya salah. Banyak dari mereka yang ngga nonton di hari pertama (hari Minggu). Jadinya di hari 1 cuma puluhan penonton. Melihat angka viewers yang sangat dibawah target ngga membuat saya putus harapan. Beberapa minggu sejak premiere saya terus promosikan film baru ini, dan reaksi penonton yang saya harapkan akhirnya saya dapatkan. Dalam 1 minggu sudah ada beberapa ratus views dan pertanyaan : "Ih, kok bisa gitu sih?" Yeah, that's what I mean! akhirnya ada juga yang bertanya begitu. Mulai saat itu makin banyak pertanyaan soal film itu, teknik pembuatan dan "kapan buatnya? kok ngga bilang-bilang?" haha...Surprise!
Padahal beberapa hari sebelum shooting saya sudah membuat teaser yang sepertinya banyak yang ngga memperhatikan maksud saya. Memang sih, kadang-kadang saya suka membuat hal iseng-iseng tanpa maksud tertentu. Tapi sekalinya ada maksudnya, malah mereka ngga memperhatikan haha... Ini dia teasernya. :
Mungkin dikira cuma iseng-iseng ga penting sampai promo ini wara-wiri di FB cuma lewat aja. Penontonnya pun ngga banyak. Dan setelah selesai proses shooting, langsung malam itu juga saya buat trailernya. Tapi karena badan sudah pegal semua, akhirnya butuh 2 hari untuk selesaikan trailernya, dan jadilah seperti ini :
Mulailah sejak trailernya bertebaran di FB dan Twitter, film ini sudah mulai ada peminatnya. Tapi sepertinya penonton kita ngga suka dikasih kejutan, makanya banyak yang bertanya "Itu filmnya tertang apa sih? Kok dia kaget pas buka pintu?" Justru disitu pancingannya, tapi beberapa orang tetap kekeuh bertanya : "Itu ada apa? yang main siapa?" Pertanyaan yang susah dijawab.
Dan inilah film yang membuat orang-orang bertanya itu. Selamat menyaksikan.
Credit Title : Angga
Story, Camera, Editor, Producer, Director : Didiet Triquetra
Peralatan :
Camera : Canon Legria FS 406
Lampu : Philips
Sony Vegas Pro 11
Editing Software :