Jumat, 24 Juni 2016

Curug Malela Bandung Barat , penuh tantangan untuk menuju lokasinya

Sobat kali ini saya kan berbagi informasi salah satu Curug yang ada di kabupaten Bandung ,Jawa Barat. Walaupun banyak yang mengatakan akses menuju lokasi sangat sulit dan butuh tenaga dan mental yang ekstra tidak menyurutkan semangat para pengunjung untuk melihat dan bermain di Curug ini . Curug ini bernama Curug Malela.
https://rhinochofathanoilham.files.wordpress.com/2013/07/100_1272.jpg
Bisa kita saksikan sobat sangat seru bukan ketika bisa menikmati keindahan air terjun nya dan bermain di sana.Curug Malela ini berlokasi di  Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdqsutjxanKj_j5Zu86t6oSrrD2yy63LAlLfsLd5P_zcUasJ9JCKpaB4rZdvypguQE1AcKb1qgbpkA-rnlRIIDrsjQOWlnA5SmGAdrdK9WeEZNrff2oZ5MMTjIZfJl0kDtoWM0hGjZFh0/s1600/SAM_2107.JPG

Curug Malela memiliki ketinggian kurang lebih 60-70 m dan lebar 50 m dengan hulu sungai berasal dari lereng utara Gunung Kendeng yang nantinya mengalir membentuk jaringan sungai Cidadap dan bermuara ke Cisokan.  Airnya sangat deras dan bila sedang beruntung kita dapat menyaksikan ratusan ekor monyet ekor panjang (macaca pasciscularis) sedang minum air di bawah Curug Malela. Curug Malela merupakan air terjun paling atas dari rangkaian tujuh air terjun sepanjang 1 km.  Urutannya adalah Curug Malela, Curug Katumiri, Curug Manglid, Curug Ngebul, Curug Sumpel, Curug Palisir dan ditutup dengan Curug Pameungpeuk.  Semua terletak di desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat.Setiap air terjun tersebut memiliki kekhasan tersendiri.  Curug Malela memiliki air terjun yang terpisah saat jatuh dengan 5 jalur yang ada.  Curug Katumiri pada pukul 8-9 bisa memperlihatkan pelangi di badan air terjun.  Curug Ngebul adalah kebalikan dari Curug Malela, yaitu air yang jatuh justru berkumpul sehingga menimbulkan efek kabut dan suara yang menggelegar.Curug Manglid memiliki goa di belakang air terjunnya.  Curug Sumpel memiliki daerah di bawah air terjun yang lebar meski terlihat sempit dari kejauhan.  Curug Palisir mirip Curug Malela meski dengan ketinggian yang lebih rendah.  Terakhir, Curug Pameungpeuk adalah air terjun dengan muara antara Sungai Cidadap dan Cisoka yang terletak tidak jauh dari air terjunnya.Sebenarnya di kawasan ini (Kecamatan Rongga masih ada beberapa curug yang indah dan layak dikunjungi. Seperti Curug Buana, Curug Cilinggapayung dan Curug Nyandung.  Sayangnya untuk mencapai kedua tempat itu harus melalui medan yang berat dan rusak.
http://wisatabandung.co.id/wp-content/uploads/2016/04/curug-malela-bandung-1024x545.jpg

Akses 
Untuk menuju lokasi ini sobat bisa menempuh melalui beberapa jalur 
Ada dua jalur untuk mencapai Curug Malela ini, yaitu jalur melalui Sukabumi atau Cianjur, dan jalur dari Bandung atau Cimahi yang umumnya diambil karena di anggap mudah.
http://merahputih.com/news/_timthumb-project-code.php?src=http://server3.merahpoetih.com/gallery/public/2015/12/15/1MWptsCHJ61450153920.jpg&w=1200&h=750&a=c,c
Di balik penamaan Curug Malela menyimpan cerita , asal usul nama Malela diambil dari nama Eyang Tadjimalela, yang menurut penduduk sekitar, ngageugeuh (menguasai) kawasan tersebut. "Bahkan, kalau sedang kebetulan, dia bisa menampakkan dirinya. Beberapa waktu lalu, ada yang ngambil foto curug. Waktu dilihat, di bawahnya ada gambar kakek-kakek berjenggot dengan baju serba putih," kata Subarna.
Aksesibilitas menjadi kendala utama yang menjadi hambatan pengembangan kawasan wisata ini. Dengan jarak sekitar 80 km arah barat daya dari pusat Kota Bandung, Desa Cicadas ini terbilang desa "paling ujung" dari Kab. Bandung Barat, yang berbatasan langsung dengan Kab. Cianjur. Bisa di bilang curug Malela ini sangat jauh dari pemukiman penduduk .Untuk bisa mengunjungi desa ini dari Kota Bandung, diperlukan waktu sekitar 4 jam, dengan melewati beberapa kecamatan, yaitu Batujajar, Cililin, Sindangkerta, Gununghalu, hingga Kec. Rongga.Jika ingin menggunakan kendaraan umum, angkutan minibus dari Cimahi atau dari Bandung bisa menjadi pilihan. Hanya saja, angkutan ini hanya bisa sampai Sindangkerta. Sisa perjalanan harus ditempuh dengan ojek serta berjalan kaki.Selain itu, kendaraan pribadi bisa juga digunakan. Namun perlu diingat, kendaraan yang dimaksud haruslah kendaraan tinggi, bukan jenis sedan. Pasalnya, sekitar 10 km jalan menuju Desa Cicadas berada dalam kondisi rusak parah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWGAURvuCEYdcRw3TTWtjWryPpjem1X8K_ktaN5F0LVEu5IDws-zVsNhYnlH0RtXn4XbOOOcN56Ae0vOj1MZmetjSzdG9I9P4o8E8ZFGQqTBblUxCds-UXnCkX-pTVFpE-IroIL4jX57I/s1600/NRY_8803rs.jpg
Kendaraan itu pun hanya bisa digunakan hingga Desa Cicadas, tidak sampai Curug Malela. Kendaraan bisa dititipkan di rumah penduduk, dan perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki.
https://ekaprihadi.files.wordpress.com/2014/09/11.jpg
Perjalanan menuju pusat curug berjarak sekitar 2 km, dengan medan yang sangat curam. Kendala pengembangan Curug Malela cukup kompleks, akses jalan sepanjang 12 kilometer dalam kondisi rusak berat. Lahannya pun milik Perhutani.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwGLPa7hsP2yygqaWzSEIiMwj2a4zI9_6GPOTXD2ZJcXSDCg-uCvxRGF82FKflmpqu5B-7D2D-VF-LQhCcPU9PSCEWz5PY8_vEWcLySzJiZqc_h_Auz9bPyycZeV_dkL1G_9ifl5zsSw/s1600/34.jpg
 Dari jalan umum, untuk sampai ke lokasi curuk harus berjalan kaki sepanjang hampir 1,5 kilometer dengan melewati bukit dan sawah.
Sumber : 
Untuk lokasi lebih jelasnya bisa sobat telusuri melalui google maps berikut ini : 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar